Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Sabtu, 12 Februari 2022 | 16:06 WIB
Pemakaman Kober, Pesanggrahan, Jakarta Selatan lokasi penemuan mayat Abun alias Vicky Firlana. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Polisi kembali menangkap salah satu terduga pembunuh bayaran yang menewaskan Abun alias Vikcy Firlana (22). Abun ditemukan meninggal dalam kondisi dua luka tusuk di bagian perut di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (10/2) lalu.

Polisi telah menangkap dua orang terduga pelaku. Pertama, MYL yang menusuk Abun dengan gunting, dan terbaru seorang pria berinisial DA.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Yefta Ruben mengatakan DA ditangkap di jembatan layang kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

“Yang bersangkutan juga sempat melarikan diri dan kami juga lakukan tindakan tegas terukur,” kata Ruben kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga: Penghubung Otak Utama Pembunuhan Ficky Firlana di TPU Kober Jaksel Ditangkap

Dari haris interogasi, DA mengaku membantu MYL menghabisi nyawa Abun. Dia berperan mencekik korban. “DA yang memegangi korban dan mencekik korban,” ungkap Ruben.

DA juga mengaku mau diperintah membunuh Abun karena motif imbalan uang. Sedangkan aktor utama yang memerintahkan MYL dan DA untuk menghabisi nyawa Abun masih dalam proses pengejaran.

Ruben mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas otak pelaku dalam kasus ini.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa mengungkap. Tim juga masih di lapangan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan melakukan pengembangan,” kata dia.

Seperti diketahui, teka-teki kematian Abun perlahan mulai terkuak, berawal saat polisi menangkap MYL di kawasan Tangerang. Kepada polisi pelaku mengaku disuruh oleh seseorang untuk menghabisi nyawa Abun.

"Dari interogasi yang kami lakukan awal, bahwa pelaku ini tidak mengenal dengan korban. Tidak ada hubungan dengan korban, sehingga kami menduga bahwa pelaku ini ada yang memerintahkan untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto kepada wartawan, Jumat (11/2) kemarin.

Baca Juga: Motor Yamaha Aerox Tabrak Tiang Rambu di Pondok Indah, Pemuda 17 Tahun Tewas di Tempat

Dari hasil penyelidikan, pelaku diiming-imingi sejumlah uang. Bahkan sebagian uangnya sudah diterimanya.

"Pelaku mendapatkan bayaran, orang yang menyuruh untuk melakukan tindakan tersebut, bahkan perintahnya sudah jelas, untuk menghabisi," ungkap Budhi.

Budhi belum dapat mengungkap nominal uang yang diterima pelaku, karena masih dalam proses penyelidikan.

"Sedang kami dalami, karena harus kami croscek dengan orang yang menyuruh. Jadi pengakuannya tidak bisa sepihak, tapi akan kami croscek semuanya," tutur dia.

Untuk menghabisi nyawa korban, pelaku menikamnya dengan sebuah gunting. Benda tajam tersebut diperoleh pelaku dari aktor utama yang menyuruh.

"Gunting yang dia tusukkan disediakan oleh orang yang menyuruh," kata Budhi.

Budhi mengklaim, aktor utama yang menyuruh pelaku membunuh korban telah dikantongi identitasnya. Kekinian dibantu Resmop Polda Metro Jaya sedang melakukan pengejaran.

Diketahui, jenazah Abun di temukan dalam keadaan terlentang di jalan setapak di antara TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan. Di tubuhnya ditemukan luka bekas tusukan di bagian perutnya. Dia tewas usai mendatangi rekan perempuannya berinisial HD.

Kata Umi (54), ibu HD, korban datang ke rumahnya pada Rabu (9/2) sekitar pukul 21.00 WIB malam. Diakuinya korban memang sering berkunjung ke rumahnya, seusai bekerja di restoran kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Pada saat itu, korban bersama HD serta rekannya yang lain nongkrong hingga Kamis (11/2) dini hari di balai depan rumah Umi. Sekitar pukul 03.30 WIB, korban pamit pulang lebih dahulu.

"Dia pulang duluan. Pas dia balik, sudah pada masuk duluan (tongkrongan bubar)," kata Umi saat ditemui wartawan di lokasi.

Hingga sekitar pukul 05.10 WIB, keponakan Umi, berisial T hendak ke pasar. T kaget di jalan setapak di antara kuburan terlihat ada jenazah dalam keadaan terlengtang.

"Dia ketakutan sampai gemetar, di kuburan ada mayat," ujar Umi.

Untuk diketahui jarak balai tempat korban nongkrong dengan penemuan jenazahnya hanya berjarak sekitar 80 meter.

T yang sebelumnya hendak ke pasar, putar balik ke rumahnya. Dia memberitahu Jenazah yang dilihatnya. Mendengar itu HD lantas bertanya pakaian yang digunakan jenazah.

"Sama anak saya ditanya, pakai bajunya apa? (Ternyata) warna hitam," ujar Umi.

Mendengar itu, HD sudah menduga jika jenazah tersebut adalah rekannya Abun. Hinggap akhirnya HD bersama Umi dan T, mendatangi lokasi penemuan jenazah korban.

Setelah itu, mereka langsung menghubungi RT setempat dan pihak kepolisian.

Load More