Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 24 Februari 2022 | 19:55 WIB
Warga membeli daging di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraJakarta.id - Pedagang daging sapi di Pasar Slipi Jakarta Barat berencana mogok berjualan mulai Senin hingga Jumat (28/2-4/3/2022).

Langkah ini dilakukan karena mengeluhkan melonjaknya harga daging sapi.

"Rencananya semua pedagang daging mogok berjualan, karena harga daging sapi terus naik," kata Kepala Pasar Slipi, Hendra Silalahi, saat dikonfirmasi, Kamis (24/2/2022).

Menurut Hendra, pada kondisi normal harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram.

Baca Juga: Hari Pertama Beredar Lagi, Konsumen Pilih Harga Naik Dibanding Tempe Menghilang dari Pasaran

Tapi saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp140.000 per kilogram, kenaikannya lebih dari 27 persen.

Kenaikan itu, kata dia, membuat para pedagang daging kesulitan berjualan karena pembelinya menjadi sepi.

"Kenaikan harga itu terjadi sejak awal Februari," katanya, dikutip dari Antara.

Pada kesempatan itu, Hendra menyatakan agar para pedagang menyimpan stok daging beku agar tetap bisa berjualan di hari pertama aksi mogok berlangsung.

Pengelola Pasar Slipi juga telah menyiapkan 100 kilogram daging sapi dengan harga subsidi di Mini Distribution Center (Mini DC) Pasar Slipi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Baca Juga: Penjual Daging Sapi Akan Mogok Jualan, Begini Respons Pedagang Daging Sapi di Kota Jogja

"Warga yang bisa belanja di Mini DC hanya yang memiliki KJP saja," kata dia.

Sebelumnya, perajin tempe dan tahu mogok produksi pada 21-23 Februari 2022 lalu. Aksi itu sebagai bentuk protes karena harga kacang kedelai yang tinggi.

Load More