Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 10 Maret 2022 | 16:25 WIB
Danjen Kopassus Mayjen TNI Widi Prasetijono saat memberikan keterangan pers, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3/2022). [ANTARA/Syaiful Hakim]

SuaraJakarta.id - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Widi Prasetijono memastikan hingga saat ini belum ada penambahan personel Kopassus ke Papua.

Hal itu disampaikannya menanggapi terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 8 pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu

"Sementara ini belum ada (penambahan personel). Tapi, kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa selaku pengguna pasukan TNI," kata Widi, Kamis (10/3/2022).

Widi menjelaskan, saat ini Kopassus hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja di Papua.

Baca Juga: Tegas, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal Masalah Lahan KAI di Sumut: Harus Koordinasi dengan MA

"Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," ujarnya.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (Binter).

"Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.

Sebelumnya, sebanyak 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3).

Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.

Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Aksi Kekerasan di Papua, Kena Semprot Natalius Pigai: Biang Masalah Ada pada Pemerintah

Load More