SuaraJakarta.id - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan kemunculan spanduk Luhut Capres 2026 menimbulkan banyak tafsir menjelang tahun-tahun politik dan ditengah isu penundaan Pemilu 2024.
Adi menilai, sedikitnya ada tiga persepsi yang muncul dari spanduk yang mendukung pencalonan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai calon presiden (capres) itu.
"Ini spanduk sekali mendayung tiga pulau terlampaui. Sekali ada spanduk muncul tiga tafsir," kata Adi dihubungi SuaraJakarta.id, Rabu (16/3/2022).
Tafsir pertama, kata Adi, spanduk tersebut dapat dianggap sebagai dukungan murni kepada Luhut untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
Baca Juga: Muncul Spanduk Luhut Capres 2026, Pengamat: Itu Sindiran untuk Luhut
Kedua, lanjut Adi, munculnya spanduk tersebut dapat dianggap sebagai propaganda politik agar Pemilu 2024 diundur.
Pasalnya, Luhut belakangan dianggap aktif mengkampanyekan pentingnya penundaan Pemilu 2024.
"Dan belakangan LBP mengutip big data, itu serupa propaganda politik seakan-akan Pemilu ya harus ditunda," ungkapnya.
Tafsir ketiga, spanduk Luhut Capres 2026 itu dapat dijadikan sebagai sindiran adanya keterkaitan LBP dengan isu penundaan Pemilu 2024 yang belakangan gencar diramaikan elite partai politik.
"Tiga hal inilah yang paling mungkin dibaca dari adanya baliho atau spanduk yang belakangan muncul di publik. Karena pembuatnya tidak tahu siapa, tidak menyampaikan ada apa dibalik pembuatan spanduk itu," paparnya.
Baca Juga: Copot Spanduk Luhut Capres 2026 di Rawamangun, Kasatpol PP Jaktim: Tidak Berizin
Adi yang juga dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, juga mengaku heran dengan sikap luhut. Banyak yang menolak soal wacana pendundaan Pemilu, tapi LBP justru agresif mendukung penundaan Pemilu 2024.
"Karena wacana Pemilu kan yang agresif belakangan Pak luhut. Ini kok bisa-bisanya, banyak yang menolak, agenda Pemilu sudah ditetapkan, tapi masih saja ngotot soal penundaan (Pemilu)," ungkapnya heran.
Adi pun menakar soal kemungkinan dan elektabilitas Luhut untuk maju di Pilpres mendatang. Menurutnya, hingga saat ini LBP tak memiliki popularitas yang membuat publik memilih bahwa ia punya peluang maju di pencapresan.
"Sejauh ini nama Pak LBP tidak muncul di survei. Artinya popularitasnya juga tidak kelihatan, tidak dikenal orang, pada survei juga tidak muncul. Berarti ada problem yang serius tentang popularitas mengingat beliau Kemenko yang begitu banyak andilnya di negara ini, terlibat dengan kebijakan strategis," paparnya.
"Tapi secara umum spontanitas pendapat publik ketika ditanya siapa sosok yang layak maju pada capres, (nama Luhut) tidak muncul," pungkas Adi.
Spanduk Viral
Sebelumnya diberitakan, sebuah spanduk dukungan terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan maju sebagai calon presiden (capres) muncul di sekitar Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.
Spanduk tersebut bertuliskan "Luhut Binsar Panjaitan Calon Presiden 2026" dengan nama pemasang "Aliansi Pendukung Luhut". Spanduk itu viral setelah videonya diunggah sejumlah akun media sosial.
Spanduk dukungan untuk Luhut maju Capres 2026 ini terlihat terpasang di sebuah pagar besi pembatas jalan. Ada juga spanduk serupa yang terpampang di sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kekinian spanduk Luhut Capres 2026 itu telah dicopot pihak Satpol PP Jakarta Timur.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Donald Trump Tunjuk CEO Grup Jasa Ladang Minyak Jadi Menteri Energi AS
-
Cerita Luhut Utus 2 Prajurit Gultor Kopassus Kawal Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Dukung Perombakan Pejabat di Lingkungan Pemprov DKI, Pengamat: Tingkatkan Sinergitas Antar Birokrasi Dari DKI ke DKJ
-
"First Buddy": Elon Musk dan Dinasti Trump di Gedung Putih
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual