Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 17 Maret 2022 | 08:05 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai meninjau vaksinasi massal di Gedung Setda Kabupaten Sleman, Jumat (6/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJakarta.id - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan kemunculan spanduk Luhut Capres 2026 menimbulkan banyak tafsir menjelang tahun-tahun politik dan ditengah isu penundaan Pemilu 2024.

Adi menilai, sedikitnya ada tiga persepsi yang muncul dari spanduk yang mendukung pencalonan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai calon presiden (capres) itu.

Foto kolase spanduk dukungan Luhut Capres 2026 - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ini spanduk sekali mendayung tiga pulau terlampaui. Sekali ada spanduk muncul tiga tafsir," kata Adi dihubungi SuaraJakarta.id, Rabu (16/3/2022).

Tafsir pertama, kata Adi, spanduk tersebut dapat dianggap sebagai dukungan murni kepada Luhut untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca Juga: Muncul Spanduk Luhut Capres 2026, Pengamat: Itu Sindiran untuk Luhut

Kedua, lanjut Adi, munculnya spanduk tersebut dapat dianggap sebagai propaganda politik agar Pemilu 2024 diundur.

Pasalnya, Luhut belakangan dianggap aktif mengkampanyekan pentingnya penundaan Pemilu 2024.

"Dan belakangan LBP mengutip big data, itu serupa propaganda politik seakan-akan Pemilu ya harus ditunda," ungkapnya.

Tafsir ketiga, spanduk Luhut Capres 2026 itu dapat dijadikan sebagai sindiran adanya keterkaitan LBP dengan isu penundaan Pemilu 2024 yang belakangan gencar diramaikan elite partai politik.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno. (Suara.com/Ria Rizki).

"Tiga hal inilah yang paling mungkin dibaca dari adanya baliho atau spanduk yang belakangan muncul di publik. Karena pembuatnya tidak tahu siapa, tidak menyampaikan ada apa dibalik pembuatan spanduk itu," paparnya.

Baca Juga: Copot Spanduk Luhut Capres 2026 di Rawamangun, Kasatpol PP Jaktim: Tidak Berizin

Adi yang juga dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, juga mengaku heran dengan sikap luhut. Banyak yang menolak soal wacana pendundaan Pemilu, tapi LBP justru agresif mendukung penundaan Pemilu 2024.

"Karena wacana Pemilu kan yang agresif belakangan Pak luhut. Ini kok bisa-bisanya, banyak yang menolak, agenda Pemilu sudah ditetapkan, tapi masih saja ngotot soal penundaan (Pemilu)," ungkapnya heran.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan [Foto: ANTARA]

Adi pun menakar soal kemungkinan dan elektabilitas Luhut untuk maju di Pilpres mendatang. Menurutnya, hingga saat ini LBP tak memiliki popularitas yang membuat publik memilih bahwa ia punya peluang maju di pencapresan.

"Sejauh ini nama Pak LBP tidak muncul di survei. Artinya popularitasnya juga tidak kelihatan, tidak dikenal orang, pada survei juga tidak muncul. Berarti ada problem yang serius tentang popularitas mengingat beliau Kemenko yang begitu banyak andilnya di negara ini, terlibat dengan kebijakan strategis," paparnya.

"Tapi secara umum spontanitas pendapat publik ketika ditanya siapa sosok yang layak maju pada capres, (nama Luhut) tidak muncul," pungkas Adi.

Spanduk Viral

Sebelumnya diberitakan, sebuah spanduk dukungan terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan maju sebagai calon presiden (capres) muncul di sekitar Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.

Spanduk tersebut bertuliskan "Luhut Binsar Panjaitan Calon Presiden 2026" dengan nama pemasang "Aliansi Pendukung Luhut". Spanduk itu viral setelah videonya diunggah sejumlah akun media sosial.

Spanduk dukungan terhadap Luhut Binsar Pandjaitan sebagai calon presiden (capres) terpasang di pagar besi pembatas jalan di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. [Tangkapan layar]

Spanduk dukungan untuk Luhut maju Capres 2026 ini terlihat terpasang di sebuah pagar besi pembatas jalan. Ada juga spanduk serupa yang terpampang di sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO).

Kekinian spanduk Luhut Capres 2026 itu telah dicopot pihak Satpol PP Jakarta Timur.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More