Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 17 Maret 2022 | 20:28 WIB
Pemberitahuan tidak adanya stok minyak goreng di salah satu minimarket di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (17/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Meski pemerintah telah mencabut subsidi terkait harga minyak goreng, namun pasokan minyak goreng dibeberapa minimarket masih terlihat kosong.

Penjaga minimarket, Titin mengaku, stok minyak goreng ditempatnya telah kosong sejak seminggu terakhir.

Tidak ada kiriman minyak goreng ditempatnya meski pengiriman barang lainnya dilakukan 2 hari sekali.

"Minyak goreng kosong sudah seminggu. Kita kan gak sistem pesan, tapi barang datang setiap dua hari sekali namun setiap pengiriman belum tentu ada minyaknya," kata Titin saat ditemui di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Menko Airlangga Beri Penjelasan Ini

Dalam sebulan terakhir, ritelnya pernah menerima kiriman minyak goreng sebanyak 10 kardus. Namun minyak itu langsung ludes di beli warga.

Saat itu, Titin mengaku, pihaknya memberlakukan pembatasan pembelian. Setiap pengunjung hanya bisa membeli minyak goreng kemasan 2 liter sebanyak 1 buah.

"Waktu kemarin sempat dapat 10 kardus tapi habis dihari itu juga. Warga sampai antre," ungkapnya.

Sementara itu, di minimarket lainnya, minyak goreng juga tidak terlihat. Rak minyak goreng tampak kosong.

Salah seorang penjaga, Yadi (52) mengaku minyak goreng ditempatnya kosong sejak empat hari lalu.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Kebijakan HET Minyak Goreng, Diserahkan Sesuai Harga Pasar, Begini yang Terjadi di Bontang

Ia mengaku kekosongan stok minyak ditokonya akibat belum ada pengiriman.

"Stok kosong, belum ada kiriman lagi," ujarnya di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Yadi mengungkapkan, sebelumnya saat pemerintah menetapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter, tokonya masih mendapatkan suplai pengiriman meski tidak banyak.

"Kemarin pas harga Rp 14 ribu kita masih dapat kiriman tapi gak banyak, dan langsung habis dihari itu juga," jelasnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More