Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 14 April 2022 | 17:19 WIB
Penertiban PMKS di wilayah Grogol Jakarta Barat, Rabu (6/4/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta telah menjaring sebanyak 372 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam operasi penertiban di Ibu Kota sejak awal Ramadhan 1443 Hijriah.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi Satpol PP DKI Jakarta (@satpolpl.dki) pada Rabu, mayoritas merupakan pengemis yang menggelandang di Jakarta dengan jumlah 214 orang.

Disusul kemudian 61 orang pengamen, 46 orang manusia gerobak, 12 orang pak ogah, dan 11 orang PSK.

Kemudian diamankan juga 11 orang manusia robot, lima orang manusia silver, enam orang pedagang asongan, dua anak punk, dan dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Baca Juga: Mengintip Aktivitas Santri di Kawasan Saritem, Lokalisasi Tertua di Kota Bandung

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, razia PMKS digencarkan sebagai upaya mengendalikan ketertiban umum di Jakarta, terutama pada masa bulan puasa dan antisipasi jelang Idul Fitri.

"Diharapkan tidak ada pihak-pihak yang justru memanfaatkan situasi bulan Ramadhan sebagai bulan baik untuk bersedekah dengan berada di pinggir jalan mencari keuntungan pribadi, namun mengganggu kepentingan masyarakat lainnya," ucap Arifin ditemui di Jakarta.

Lebih lanjut, Arifin juga memastikan bakal terus menggencarkan razia hingga perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Penjangkauan dilaksanakan dengan persuasif, humanis, serta tetap memperhatikan hak dan keselamatan dari masyarakat yang terjangkau penertiban," tuturnya.

Baca Juga: Viral Pengemis Mesir Ngotot Minta Uang, Aksinya Bikin Takut: Mending Pengemis di Indonesia

Load More