SuaraJakarta.id - Manusia gerobak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin marak. Mereka menghiasi setiap pedestrian jalan di sejumlah titik jalan yang ramai.
Seperti di Jalan Cendekia Ciater dekat kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan dekat dengan Taman Kota 2, tampak sejumlah manusia gerobak menghiasi sisi jalan.
Kebanyakan dari mereka adalah keluarga. Sang suami bertugas keliling mencari rongsokan, sementara sang istri duduk di sisi jalan bersama anaknya yang masih balita.
Itu dilakukan, agar sang istri pemulung yang memarkirkan gerobaknya membuat iba para pengendara yang melintas, lalu membagikan makanan atau sembako hingga uang puluhan ribu.
Tak banyak yang tahu, hasil harian manusia gerobak itu ternyata dapat setara bahkan melebihi penghasilan UMR karyawan.
Nina Marlina (50), salah satu pemulung gerobak yang ditemui SuaraJakarta.id mengatakan, dalam sehari dirinya mendapat uang hingga Rp 200 ribu.
"Kalau dikumpulin setiap harinya setiap bulan bisa lebih dari UMR," katanya kepada SuaraJakarta.id sambil menggendong anaknya yang berusia 4 tahun.
Sebelum memulung, Nina pernah melakoni pekerjaan lain. Mulai dari asisten rumah tangga (ART) hingga berdagang.
"Kalau dagang butuh modal, kalau mulung tanpa modal kita bisa dapat uang," ungkap ibu dua anak yang mengaku dari Karawang itu.
Baca Juga: Menilik Produksi Al Quran Braile di Tangsel, Jadi Lentera Menerangi Tunanetra di 3 Benua
Selama Ramadhan, dia dan dua anaknya yang masih balita stand by di pedestrian dekat Kantor Dinas Kesehatan Tangsel.
Pasalnya, menjelang buka puasa akan ada orang dermawan yang membagikan makanan hingga sembako.
"Sepanjang jalan ini semua pemulungnya orang Karawang, jadi dari satu lingkungan tempat tinggal di kampung pemulung, kita nongkrong di sini," paparnya.
Senada diungkapkan oleh pemulung lainnya yang mengaku bernama Miranda (32). Setiap hari dia mangkal di jalur pedestrian itu bersama anaknya Adul (5). Sementara sang suami berkeliling mencari rongsokan.
"Ngerongsok lebih gampang enggak perlu modal. Paling banyak Rp 200 ribu, kadang Rp 150 ribu. Nggak tentu," katanya sambil tertawa saat penghasilannya disamakan dengan UMR karyawan di Tangsel yang mencapai Rp 4 juta lebih selama sebulan.
Dia mengaku, sengaja membawa anaknya untuk ikut mangkal di pinggir jalan lantaran tak ada orang yang menjaga di tempat mereka tinggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual
-
7 Tips Lipstik Merah Menyala untuk Tampilan Anti 'Tante-tante' yang Tetap Fresh dan Modern
-
Buruan Cek! 11 Link Dana Kaget Hari Ini untuk Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet
-
Mendorong Lompatan Transisi Energi: Kolaborasi Nasional Menuju Masa Depan Hijau
-
Cek Fakta: Viral Video Bahlil Sambut Ahli Gizi dari India, Benarkah?