Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 28 April 2022 | 04:05 WIB
Para pemudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), Rabu (27/4/2022) malam. [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Terbebani rindu. Ungkapan itu dilontarkan Trisno (35) warga Semanan, Jakarta Barat (Jakbar), yang semringah bisa kembali mudik ke kampung halaman.

Dua tahun berturut-turut sebelumnya, Trisno hanya bisa memendam rindu lantaran saat itu pemerintah melarang mudik Lebaran karena pandemi Covid-19 yang merajalela.

Trisno yang merupakan warga asli Tegal ini seakan bisa bernapas lega usai mudik Lebaran kembali diperbolehkan pemerintah.

"Sangat senang, saya terbebani rindu," katanya ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Mudik Lebaran di Tengah Pandemi, Pemudik: Was-was Juga

Rindunya terhadap orangtua dan keluarga selama ini hanya bisa ia obati dengan sambungan telepon atau video call.

Namun kali ini, rindu tersebut bakal ia tuntaskan lantaran bisa berjumpa langsung.

"Rindu kumpul keluarga, orangtua, dan saudara. (Lebaran) Kemarin cuma bisa telepon. Sekarang kan bisa ketemu langsung," ungkapnya.

Para pemudik yang menggunakan transportasi umum di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Trisno mengatakan, dalam perjalanan mudik kali ini, ia ditemani anak sulungnya.

Sementara istri dan anak keduanya sudah berada di kampung halaman lantaran berangkat lebih dulu.

Baca Juga: Cerita TKI Mudik Ke Lombok, Nginap 2 Malam di Bandara Soetta dan Terkendala PeduliLindungi

"Mudik bersama anak, berdua. Istri sudah di kampung dengan anak perempuan," tuturnya.

Meski ada kenaikan tarif bus, namun Trisno menganggap itu merupakan hal yang biasa.

Ia menilai kenaikan harga tarif bukan sesuatu yang serius demi bisa mengobati rindu yang sudah memuncak.

"Standar, kalau Lebaran pasti ada (kenaikan), sudah biasa," pungkasnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More