Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 08 Mei 2022 | 13:16 WIB
Gubernur Anies Baswedan Meletakkan Batu Pertama Kampung Susun Bayam. (Pemprov DKI Jakarta)

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking Kampung Susun Bayam, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (7/5). Bangunan ini dibangun untuk warga Kampung Bayam yang terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Pembangunan Kampung Susun Bayam ini dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksanan proyek JIS. Sebelum melakukan groundbreaking, Anies mengatakan Jakpro telah melakukan kegiatan sosialisasi dengan Resettlement Action Plan (RAP) bersama warga sekitar yang terdampak pembangunan JIS sejak Mei – Agustus 2019.

RAP ini bertujuan agar warga yang terdampak tidak mengalami penurunan kualitas hidup, tetap dapat hidup berkelanjutan, dan tinggal di lokasi yang tak jauh dari rumahnya yang tergusur proyek JIS dulu.

“Hari ini, kita mulai babak baru untuk peletakan batu pertama pencanangan Kampung Susun Bayam. Proses pembangunan memang ada urutannya. Ketika proses tersebut, bagi yang menjalani akan terasa lama, tapi sesudah nanti terbangun akan menjadi sebuah tempat Bapak/Ibu menorehkan sejarah panjang di masa depan,” ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (9/5/2022).

Baca Juga: Hadirkan Suporter Persija Di JIS, Gubernur Anies: Janji Bangun Stadion Telah Ditunaikan

Pembangunan Kampung Susun Bayam ini, kata Anies, merulakan bukti Pemprov DKI melakukan pembangunan yang memfasilitasi semua. Warga mendapatkan kesempatan yang sama, termasuk warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS.

“Ini mengirimkan pesan bahwa pembangunan yang dilakukan di tempat ini adalah pembangunan yang memfasilitasi semuanya. Semua mendapat kesempatan yang sama untuk masa depan yang cerah dan Pemprov DKI menjunjung tinggi kesetaraan kemanusiaan yang diwujudkan dalam bentuk nyata untuk warga Kampung Bayam,” tuturnya.

Selain itu, Anies juga menyebut pembuatan Kampung Susun ini merupakan contoh petani perkotaan bisa hidup berdampingan dengan stadion tarat Internasional. Dengan adanya fasilitas ini, Anied menyebut pihaknya tidak menghilangkan penghidupan atau mata pencaharian warga, di mana sebelumnya warga banyak berprofesi sebagai petani perkotaan atau urban farmer.

“Bukan hanya hunian, tetapi penghidupannya direncanakan dengan melibatkan semua. Nantinya yang berprofesi sebagai petani dapat terus meneruskan profesinya, sehinga menjadi contoh di samping stadion bertaraf internasional, berdampingan dengan masyarakat petani perkotaan,” ucapnya.

Mantan Mendikbud ini juga berharap nantinya permukiman seluas 11,8 hektar tersebut dapat dikerjakan tepat pembiayaan, tepat waktu dan tepat kualitas. Sehingga, pada September 2022 pembangunan ini dapat selesai.

Baca Juga: Kehadiran JIS Jadi Bukti Kinerja Yang Moncer, Pengamat Sebut Nama Anies Baswedan Melejit di Pilpres 2024

“Kami titipkan tiga hal pada semua yang mengerjakan, yakni on budget, on schedule, dan on quality. Sehingga, huniannya jadi yang terbaik serta tepat waktu tuntas September,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kampung Susun Bayam terdiri dari 3 blok/gedung dengan 4 lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah dengan 3 unit hunian khusus difabel. Sehingga total berjumlah 138 unit hunian.

Unit hunian memiliki luas 36 meter persegi dengan layout ruangan meliputi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan tempat menjemur pakaian.

Konsep desain Kampung Susun Bayam mengambil konsep Mezzanine (Hunian Bertumbuh). Nantinya, satu lantai bangunan terdapat dua lantai fungsional.

Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, musala, tempat wudu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, serta ramp difabel.

Load More