Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 14 Mei 2022 | 11:20 WIB
Dini Nurdiani (26), wanita asal Cengkareng, Jakarta Barat, menghilang sejak 26 April lalu. Terakhir kali ia berpamitan untuk bukber. Kekinian ia telah ditemukan dalam keadaan tewas dibunuh. [Dok. Istimewa]

SuaraJakarta.id - Dini Nurdiani (26), wanita asal Cengkareng, Jakarta Barat, ditemukan tewas diduga dibunuh. Sebelumnya Dini dikabarkan hilang sejak 26 April lalu.

Dini terakhir kali berpamitan dengan pihak keluarga untuk melakukan buka puasa bersama (bukber).

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo membenarkan tewasnya wanita muda itu. Namun Ardhie belum dapat merinci terkait kronologi kejadian.

Saat ini jenazah Dini tengah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan.

Baca Juga: Mantan Teroris Asal Depok Culik Bocah di Bogor, Pelaku Pembunuhan Wanita di Kamar Kost Ditangkap

"Iya benar (ditemukan tewas). Ya pembunuhan, untuk jenazah ada di Kramat Jati,” kata Ardhie saat dikonfirmasi, Sabtu (14/5/2022).

Sementara itu, kakak kandung korban, Ryan Ismatullah (31) menduga pelaku pembunuhan terhadap adiknya yakni teman dekat korban.

"Pelaku teman dekatnya, iya pacarnya," kata Ryan singkat saat dihubungi.

Ryan mengatakan, jenazah adiknya ditemukan oleh petugas. Saat ditemukan, Dini tewas dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.

Sebelumnya, kakak kandung Dini, Ryan Ismatullah (31) melaporkan soal kehilangan adiknya Dini Nurdiani (26).

Baca Juga: Pembunuhan Kebun Kopi Probolinggo Terungkap, Ini Dia Tampang Pelakunya..

Dini dilaporkan hilang setelah pergi dari rumah dengan izin melakukan kegiatan bukber pada Selasa (26/4/2022) sepulang kerja, sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun saat itu, Dini tidak memberi tahu bukber di mana dan bersama siapa.

"Iya ngomongnya mau bukber. Biasanya kan kalau tahun kemarin dia ngomong. Cuma dianya nggak ngomong bahkan teman-teman kerjanya gak tahu. Cuma tahunya bukber doang," katanya, Rabu (11/5/2022).

Rian mengaku dirinya sudah mencari keberadaan adiknya itu setelah menghilang kurang lebih selama dua pekan.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More