Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 14 Mei 2022 | 12:06 WIB
Massa buruh menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Ruas jalan di depan Gedung DPR/MPR RI ditutup lantaran adanya aksi unjuk rasa puluhan ribu buruh. Mereka datang dari berbagai wilayah di Jabodetabek dan elemen serikat pekerja.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan massa aksi yang hadir di depan gedung DPR RI ada sekitar 50 ribu peserta.

Dia juga mengklaim, massa aksi di depan gedung DPR tak terlalu dimaksimalkan, lantaran sebagian besar telah menunggu di Gelora Bung Karno (GBK).

"Kita tidak maksimalkan di sini. Massa sebagian sudah berada di GBK," katanya di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga: Peringatan Hari Buruh Internasional, Danny Pomanto Dorong Tripartit Bangun Ekonomi Makassar

Pantauan di lapangan, hanya jalur TransJakarta yang dapat dilintasi oleh kendaraan.

Para buruh yang turun ke jalan pada kali ini, mengenakan seragam dan atributnya. Mulai dari bendera hingga pamflet.

Mereka juga mengenakan kaos yang berwarna variatif. Mulai dari oranye, merah, hitam, dan biru kombinasi putih.

Massa Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia membentangkan spanduk raksasa di pintu gerbang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/5/2022).

Dalam tuntutannya, kata Iqbal, pihak buruh menyampaikan 17 tuntutan. Di antaranya penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja, dan meminta turunkan harga bahan pokok seperti minyak goreng, serta daging.

"Jika tidak dipenuhi, hanya ada satu kata, lawan," pungkasnya.

Baca Juga: Bentangkan Spanduk Raksasa di Pintu Gerbang Gedung DPR, Ini 17 Tuntutan Buruh

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More