Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 19 Mei 2022 | 19:43 WIB
Ketua Panpel Formula E Jakarta Ahmad Sahroni (tengah) saat konferensi pers di kawasan Ancol, Jakarta Utara. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengaku tak memusingkan pembeli tiket Formula E dari WNI atau WNA.

Terpenting, kata Sahroni, tiket Formula E Jakarta yang tersedia sebanyak 52.500 kursi, ludes terjual.

"Kita enggak mikirin soal itu, yang penting laku semua udah," ujarnya di kawasan Sirkuit Formula E, Jakarta Utara, Kamis (19/5/2022).

Diketahui, sejauh ini sudah 14.800 tiket Formula E Jakarta yang terjual. Namun kebanyakan pembelinya berasal dari luar negeri.

Baca Juga: Panitia Sebut Mobil Balap Formula E Tiba di Jakarta pada 27-28 Mei

Hal itu disampaikan Vice Managing Director Formula E Jakpro, Gunung Kartiko. Ia menyebut pembeli tiket kebanyakan justru bukan berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI).

"Kita bisa melihat bahwa yang membeli tiket itu ternyata tidak hanya dari masyarakat Indonesia tetapi lebih dari 50 persen warga negara asing (WNA)," ujar Gunung.

Rinciannya, pembeli tiket Formula E dari mancanegara berasal dari Turki sebanyak 3 persen, lalu Tunisia 3 persen, Polandia 3 persen, Norwegia 3 persen, Jepang 9,1 persen.

Selanjutnya, Italia 6,1 persen, Guatemala 3 persen, Britania Raya 6,1 persen, Argentina 3 persen, Amerika Serikat 6,1 perse, Australia 9,1 persen, Filipina 6,1 persen, India 6,1 persen dan Malaysia 3 persen.

Sementara, dari total pembeli saat ini, WNI yang membeli tiket berjumlah sekitar 21,1 persen.

Baca Juga: 14.800 dari 52.250 Tiket Formula E Terjual, 50 Persen Pembeli dari Luar Negeri

Gunung sendiri tidak mempermasalahkan tiket yang kebanyakan dibeli oleh WNA. Bahkan dengan pembeli dari luar negeri, maka akan mendatangkan keuntungan bagi Jakarta.

"Sehingga, diharapkan itu membawa devisa masuk ke Indonesia," ucapnya.

Diketahui, tiket Formula E Jakarta dibagi kedalam empat jenis, yakni Ancol Festival, Circuit Festival, Grandstand, serta VIP and VVIP.

Untuk zona Ancol Festival dijual seharga Rp 250 ribu. Pembeli tiket ini menonton balapan tidak dalam arena sirkuit, melainkan melalui layar LED di tiga titik untuk menonton gelar balapan.

Di lokasi juga tersedia berbagai booth makanan dari UMKM dan pelaku usaha makanan yang bekerja sama.

Terdapat tiga titik konser di zona ini, yakni Electric Stage di Dufan, Vibran Stage di Lumba-lumba, dan Suistainable Stage di Pantai Festival.

Untuk konser di Electric Stage diisi oleh Oslo Ibrahim, Oomleo, Kojekrapbetawi. Konser di Vibran Stage diisi oleh No Weekend, Transformer Elite Force, dan Wali. Lalu suistainable Stage diisi oleh Padi Band, The Couch Club, Payung Teduh.

Zona selanjutnya, Circuit Festival yang terletak di sisi timur sirkuit ini dijual seharga Rp 450 ribu. Konser musik di lokasi ini bernama Bravery Stage atau arena podium yang diisi oleh NoNation Band, Gigi Band, dan DJ Putri Una.

Selanjutnya, zona Grandstand dijual seharga Rp 750 ribu. Area Grandstand disediakan tribun yang tersebar di delapan titik sepanjang sirkuit.

Pembeli tiket bisa dengan bebas masuk dan nonton konser di zona Ancol Festival dan Circuit Festival.

Terakhir, zona VIP dan VVIP dibagi ke lima lokasi, yakni Ombak Laut Suite dengan harga tiket Rp 2 juta, Jimbaran Suite dengan harga tiket Rp 3 juta, Segarra Suite dengan harga tiket Rp 3 juta, Jakarta Deluxe Suite dengan harga Rp 7,5 juta, dan Jakarta Royal Suite dengan harga Rp 10 juta.

Di area Ombak Laut Suite, terdapat konser musik yang diisi oleh Parade dan DJ Helena. Konser musik di area Jimbaran diisi oleh D'Neighbour dan DJ Freya. Sementara, konser musik di Segarra Suite diisi oleh NU Chapter Band dan DJ Kristien.

Load More