SuaraJakarta.id - Papan nama panti pijat berkedok kedai kopi berinisial FC di Ruko Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar) kini sudah tidak terlihat. Papan nama berlatar warna hijau tersebut sudah tidak terpampang lagi di tempatnya.
Dari pantauan Suara.com, Rolling door ruko pun tertutup rapat. Kondisi tersebut berbeda saat Suara.com menyambangi tempat tersebut pada Senin (23/5/2022) lalu. Kala itu papan nama masih berada di tempatnya serta rolling door pun masih terbuka meski hanya separuh.
Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif (Kasudin Parekraf) Jakbar Sherly mengatakan, pihaknya telah menegur pemilik usaha panti pijat esek-esek berkedok kedai kopi tersebut.
Sherly menegaskan, pihaknya tak segan merekomendasikan kepada Satpol PP agar segera melakukan penindakan penutupan, jika memang ditemukan adanya pelanggaran.
Baca Juga: Terindikasi Prostitusi Online, Polisi Menggerebek Tiga Wanita di Hotel Situbondo
"Kalau seandainya mereka tetap ada untuk buka, kami kan sudah ngasih teguran nih. Kalau mereka tetap bandel buka, ya kami sudah buat rekomendasi, Satpol PP yang akan tutup, gitu. Karena wewenang untuk menutup tidak ada di pariwisata," ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis (26/5/2022).
Sherly menuturkan, saat dilakukan pengecekan, pihaknya tidak menemukan adanya kegiatan esek-esek seperti yang telah dilaporkan.
Namun pihaknya tetap melakukan peneguran kepada pemilik usaha agar tidak menjalankan usahanya. Sebab hingga saat ini, pemprov belum mengeluarkan surat edaran resmi terkait diperbolehkannya kembali pembukaan usaha spa atau panti pijat pada masa PPKM.
"Kami kan datang ke sana memang dia lagi nggak beroperasi. Tapi tetap, kami melakukan proses, cuma mereka sudah akan proses ditutup bahkan dicabut kan izinnya, karena itu temuan langsung," katanya.
Dalam penindakan tersebut, lanjut Sherly, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada Satpol PP untuk melakukan penindakan berupa penutupan sementara hingga ditutup secara permanen.
Baca Juga: Modus Tempat Ngopi, Kedai Kopi di Jakarta Barat Diduga Layani Pijat Prostitusi
Jika ditemukan pelanggaran berat, maka petugas tak segan melakukan penutupan secara permanen kepada tempat usaha tersebut. Sherly memastikan saat ini pihaknya telah melakukan peneguran kepada pemilik usaha dan terus melakukan pengawasan.
Nantinya, jika benar ditemukan pelanggaran seperti yang disebutkan, maka Satpol PP akan bertindak dengan cara melakukan penyegelan, tergantung kategori pelanggaran yang dilakukan pemilik usaha tersebut.
"Kalau dia ternyata bukti-buktinya tidak ada dan mereka tetap mematuhi aturan akhirnya kan dibuka kembali, dicabut segelnya sama Pol PP," tutupnya.
Sebelumnya, sebuah kedai kopi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diduga menyediakan layanan pijat prostitusi. Diduga plang nama kedai kopi yang terpampang hanyalah sebuah kamuflase. Saat ditelusuri, rolling door kedai kopi yang berada di sebuah ruko tersebut tampak tertutup separuh. Hanya bagian pintu yang tidak tertutup rolling door.
Tampak ada seorang wanita yang mengaku sebagai resepsionis. Wanita dengan potongan rambut sebahu tersebut mengenakan atasan blazer warna hitam dipadu padan dengan rok mini di atas lutut. Ia mengaku saat ini tempatnya sudah tutup. Tutup lebih awal lantaran sedang ada perbaikan gedung.
"Sekarang sudah tutup. Kita hari ini lagi ada perbaikan jadi sudah gak bisa terima tamu," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (23/5/2022).
"Besok aja balik lagi. Besok sudah buka normal lagi. Perbaikan cuma hari ini," lanjutnya.
Sementara itu, warga di sekitar lokasi berinisial P (26) mengaku pernah masuk ke dalam tempat tersebut. Menurutnya, nama FC yang terpampang jelas dari pinggir jalan raya hanya kamuflase.
Saat masuk ke dalam, tidak ada sama sekali mesin atau biji kopi. Hanya terlihat kursi-kursi dan meja resepsionis. Dengan sebuah kulkas dengan pintu kaca bening. P mengaku untuk tarif pijat di sana dipatok seharga Rp 220 ribu-270 ribu. Tarif tersebut diluar tips untuk wanita yang menjadi terapis.
Ruangan untuk memijat berada di lantai 2 dan 3. Dalam satu lantai terdapat 4-5 ruangan berukuran kurang lebih 5x5 meter persegi dengan kamar mandi yang berada di dalamnya.
"Di bawah cuma ada meja resepsionis, kulkas sama bangku. Nah kalau mijetnya di atas," ujar P.
Di dalam ruangan pijat tersebut, P menceritakan pintu ruangan kamar tidak terdapat pintu, hanya tertutup tirai kain seperti gorden. Saat dipijat, kemudian terapis menawari untuk melakukan 'petik mangga'—sebuah gerakan erotis yang bisa menimbulkan syahwat lelaki.
Dengan tarif tersebut, kata P, pelanggan sudah bisa mendapatkan layanan seperti itu tanpa biaya tambahan.
Kontributor : Faqih Fathurrahman
Berita Terkait
-
Bersihkan Masjid di Jakarta Barat, 40 Relawan Pertamina Hadir Sebagai Sobat Aksi Ramadan 2025
-
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
-
Heboh Seorang Pendeta Ditangkap Polisi Terkait Prostitusi
-
Bantah Prostitusi, Choi Min-hwan Tuding Jam Tidur Yulhee Penyebab Cerai
-
Gaji Rp 3,5 Juta Setelah Layani 70 Pria Hidung Belang, Polisi Ringkus Sindikat TPPO di Kebayoran Baru
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Tarif Baru Sempat Bikin Kaget, Biaya Konsumsi Air PAM Jaya di Apartemen Bakal Dihitung Per Unit
-
Asal Jalan Ditutup, Dishub DKI Sebut JLNT Aman Dilintasi Pesepeda
-
Warganet Ngeluh Sepeda Hilang Saat Diparkir di Stasiun, MRT Janji Perbaiki Prosedur Keamanan
-
Pemprov DKI Pikir-pikir Polisikan Pelaku Pencuri Pelat Besi JPO Daan Mogot
-
Dua Hari Gelar Tenda, 15 Orang Demo di Depan Balai Kota Minta Dirut Bank DKI Dicopot