Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 07 Juni 2022 | 14:07 WIB
Presiden Jokowi saat melakukan grid walk sebelum balap utama Formula E digelar di JIEC Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu (4/6/2022). [Laily Rachev - Biro Pers Setpres]

"Berhasil lihatnya dari mana? Kalau cuma ramai dan ingar-bingar saja, sih, itu bukan sukses," ujar Giring di Jakarta, Senin (6/6/2022).

Tolok ukur kesuksesan, kata Giring, adalah keuntungan atau profit yang didapatkan dari acara ini. Jika ajang itu mendulang banyak pemasukan bagi kas daerah dan perekonomian masyarakat, barulah bisa dikatakan sukses.

Ia pun meminta agar panitia mengungkap berapa rincian perputaran uang dari acara itu. Begitu juga dengan keseluruhan biaya persiapan Formula E juga harus diungkap ke publik.

"Kita harus tanya dong, itu keuntungannya berapa? Ke rekeningnya yang masuk berapa? Terus, jumlah budget cost-nya berapa? Untung atau rugi," jelasnya.

Baca Juga: Curhat Joko Suranto Rasakan 'Gelombang Politik' Saat jadi Sponsor Formula E

Selain itu, jika memang nantinya ada keuntungan, maka harus juga diungkap akan diapakan uangnya. Ia mengaku tak ingin nantinya malah masyarakat yang dirugikan karena acara ini.

"Kalau untung, uangnya dipakai buat apa? Terus kalau rugi siapa yang nanggung? Jangan sampai nanti kalo rugi nanti yang nanggung uang pajak masyarakat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seri Formula E Jakarta 2022 berakhir pada 4 Juni lalu. Pembalap asal tim TCS Jaguar, Mitch Evans keluar sebagai juaranya. Saat agenda tersebut, 22 ribu tiket di area sirkuit juga disebut sudah laku terjual. Tak hanya itu, ada juga penonton di luar area sirkuit yang membeli tiket dan menonton di layar lebar.

Load More