Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 21 Juni 2022 | 06:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pergantian nama jalan dengan nama tokoh Betwi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022). [ANTARA/Luthfia Miranda Putri]

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta mengganti puluhan nama jalan dengan nama tokoh Betawi. Peresmian pergantian nama jalan di DKI Jakarta ini dilakukan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai seluruh tokoh Betawi memiliki peran di masa lalu yang sangat berdampak bagi perjalanan kehidupan dan bisa dikenang untuk masyarakat Indonesia.

"Tokoh Betawi yang perannya di masa lalu telah berdampak kepada perjalanan kehidupan Jakarta dan Indonesia. Mereka adalah pribadi-pribadi yang kita kenang karena telah memberikan manfaat bagi sesama," kata Anies.

Anies mengatakan kalau di tanah Betawi semua orang dari seluruh Indonesia berkumpul, difasilitasi dan disambut hangat. Maka dari itu, tanah Betawi dianggap berkontribusi besar terhadap berbagai sektor.

Baca Juga: Ganti Nama Jalan, Gedung, dan Kampung Jadi Tokoh Betawi, Anies: Biar Kota Kita Makin Informatif

Selain itu, tokoh-tokoh Betawi juga memiliki peran tak kalah penting dalam memberikan manfaat bagi sesama dengan memberikan kemajuan di tanah air selain Pahlawan Nasional.

Tujuan penggantian nama jalan menjadi nama tokoh Betawi ini adalah sebagai penanda bagi generasi baru untuk mengenang perjuangan para tokoh lintas waktu tersebut.

Berikut daftar nama jalan di DKI Jakarta yang diganti dengan nama tokoh Betawi:

  • Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
  • Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
  • Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
  • Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
  • Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
  • Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
  • Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
  • Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)
  • Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
  • Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
  • Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
  • Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5)
  • Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
  • Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76)
  • Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara)
  • Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan)
  • Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII)
  • Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke)
  • Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat)
  • Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya)
  • Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)
  • Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)

Kemudian untuk nama zona dan gedung yang diganti dengan nama tokoh Betawi, yakni:

  • Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A)
  • Kampung KH. Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan)
  • Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B)
  • Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C)
  • Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio)
  • Gedung Kisam Dji'un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur)
  • Gedung H. Sa'aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan)

Sementara itu, terkait masalah administrasi, Anies bersama polisi dan Pemprov DKI Jakarta akan bertahap memperbarui data sehingga bisa meminimalisir masalah yang akan terjadi.

Baca Juga: Gilbert PDIP 'Sentil' Anies soal Polusi Udara: Jakarta Butuh Pemimpin, Bukan Pejabat

"Insya Allah enggak ada masalah dan nanti di kependudukan Dukcapil jadi KTP, Kartu Keluarga dan lain-lain secara bertahap bisa langsung diperbaharui dengan nama yang baru sehingga tidak menimbulkan masalah bagi semuanya," katanya.

Load More