SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Idris Ahmad menyoroti soal kembali meroketnya angka penularan Covid-19 di Jakarta belakangan ini. Ia pun mendesak Pemerintah Provinsi DKI agar gerak cepat melakukan vaksinasi booster untuk warga.
Pasalnya, DKI Jakarta jadi penyumbang kasus terbanyak dengan jumlah 1.276 kasus positif pada 5 Juli 2022. Dan total kasus aktif di Jakarta sebanyak 9.055 orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi.
Atas dasar itu, Idris Ahmad meminta Gubernur Anies Baswedan beserta jajarannya untuk turun tangan langsung sebelum adanya lonjakan Covid-19 yang diperkirakan akan terjadi pada akhir bulan Juli ini.
Selain vaksinasi, ia juga meminta Pemprov DKI lebih gencar melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan pada masyarakat.
Baca Juga: PPKM Level I Kembali Berlaku di DKI Jakarta dan Sekitarnya
"Keduanya adalah satu kesatuan di mana masyarakat perlu diimbau dan diingatkan hal tersebut. Tentunya perlu kerja-kerja dari pemprov agar dua syarat ampuh itu dapat berjalan beriringan," ujar Idris dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).
Dia juga mengatakan, di tengah geliat warga Jakarta yang sudah beraktifitas di luar rumah, perlu diantisipasi dengan beragam cara agar Covid-19 bisa terkendali. Salah satunya dengan pengawasan prokes pada sejumlah sektor seperti transportasi umum yang kini sudah kembali ramai.
"Bahkan, para pengelola sudah mulai abai. Mestinya stasiun, halte, mal, pasar dan ruang publik tetap ketat menegakkan prokes, karena saya lihat di beberapa ruang publik scan aplikasi PeduliLindungi sudah mulai diabaikan, bahkan jarang diperiksa," tuturnya.
Selain itu, sentra vaksinasi perlu digalakkan kembali, terutama di stasiun, halte transjakarta, mal, pasar dan ruang publik lainnya yang menjadi tempat warga Jakarta sering berkerumun.
Melihat data statistik capaian vaksin COVID-19, terutama booster belum mencapai 50 persen dari jumlah warga DKI Jakarta. Data per 4 Juli 2022, vaksin dosis ketiga di DKI Jakarta baru mencapai 4.091.936 dari jumlah total warga jakarta yang diatas 10 juta jiwa.
Baca Juga: Profesor UI Nilai Pemerintah Sudah Tepat Perluas Cakupan Vaksin Booster
"Kita ingin ekonomi kembali bangkit, berbagai kegiatan keramaian telah diagendakan, kita tidak mau ini kembali ditunda lantaran tingginya kasus COVID-19 di Jakarta," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati