Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 09 Juli 2022 | 21:22 WIB
Mantan PM Jepang Shinzo Abe saat memberikan konfrensi pers di kediaman resmi Perdana Menteri, Tokyo, Jepang, Jumat (28/8). [Franck ROBICHON/AFP]

SuaraJakarta.id - Jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan dimakamkan pada hari Selasa (12/7/2022) mendatang. Kekinian jenazah mendiang telah tiba di Tokyo.

Menurut laporan media lokal, akan dilakukan giliran jaga malam pada hari Senin sampai pemakaman mantan PM Jepang Shinzo Abe yang dijadwalkan akan dilakukan hari Selasa.

Kedatangan jenazah Shinzo Abe disambut anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dengan berpakaian serba hitam, berbaris memberi penghormatan.

Eks PM Jepang Shinzo Abe meninggal ditembak dua kali saat berpidato kampanye di kota selatan Nara oleh seorang pria bernama Tetsuya Yamagami, 41, mantan anggota Angkatan Laut Bela Diri Maritim Jepang, Jumat (8/7/2022) pagi.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini 3 Kebijakan Besar Shinzo Abe Semasa Menjabat Perdana Menteri Jepang

Kepada polisi, pengakuan Tetsuya Yamagami sementara ini tidak ada kaitan politik.

Ia mengaku menyimpan dendam terhadap "organisasi tertentu", di mana menurutnya Abe adalah bagian dari organisasi itu.

Shinzo Abe ditembak dengan senjata rakitan Tetsuya Yamagani sendiri. Polisi juga sudah menyita senjata itu sebagai barang bukti.

Bahkan saat dilakukan penggerebekan di rumahnya, polisi juga menemukan sejumlah senjata rakitan lainnya.

Kepala polisi prefektur tempat mantan PM Jepang Shinzo Abe ditembak mengatakan, dia "bertanggung jawab" atas kegagalan keamanan yang mengakibatkan pembunuhan Shinzo Abe.

Baca Juga: Apa Itu Abenomics? Salah Satu Warisan Shinzo Abe Bagi Rakyat Jepang

Kepala Polisi Prefektur Nara Tomoaki Onizuka, mengatakan pada konferensi pers hari Sabtu, bahwa personel keamanan Shinzo Abe mengikuti rencana yang disetujui Onizuka.

"Setelah laporan pertama tentang kejadian itu datang pada pukul 11:30, dan situasinya terungkap, itu adalah puncak rasa bersalah dan penyesalan yang saya rasakan selama 27 tahun saya dalam penegakan hukum," katanya.

"Saya merasakan beban tanggung jawab saya," tambah Onizuka, terdengar sangat emosional, dikutip dari Times Indonesia—jejaring Suara.com—Minggu (10/7/2022).

Load More