Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 09 Agustus 2022 | 15:11 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ditemui di lobi Puspemkot Tangsel, Senin (7/3/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengaku belum tahu terkait warga Jalan Lembah I Cirendeu, Ciputat Timur yang dibayangi ancaman longsor di pinggir aliran Kali Pesanggarahan.

Benyamin mengaku, dirinya belum mendapat laporan dari pihak lurah maupun camat soal ancaman longsor yang dihadapi warganya itu.

"Saya nanti akan cek karena belum ada laporan," kata Benyamin di Aula Blandongan lantai 4 Pemkot Tangsel, Selasa (9/8/2022).

Meski begitu, Benyamin bakal mendorong agar Balai Besar Sungai Wilayah Cibaliung Cisadane (BBWSCC) untuk segera melakukan penanganan terhadap ancaman longsor tersebut.

Baca Juga: Keluh Warga Cirendeu Tangsel Dihantui Ancaman Longsor: Cuma Diukur, Dikerjain Kagak

"Nanti saya cek dan memang akan saya dorong lagi ke BBWSCC untuk segera ditangani. Saya juga akan fokus tangani bagaimana warga yang tinggal di situ," ungkap Wali Kota Tangsel.

Sebelumnya diberitakan, hampir dua tahun, warga di Jalan Lembah I Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dihantui ancaman longsor.

Ketua RT setempat Akhyaruddin mengatakan, ancaman longsor di wilayahnya ada di depan mata. Ada sejumlah titik yang berpotensi longsor digerus hujan deras dan aliran air dari dasar.

Padahal, kata Akhyar, peristiwa longsor pada Maret 2021 cukup membuat warga di sekitar Lembah I waswas. Terlebih, dirinya pun tinggal di pinggiran tebing.

"Warga pada ngeluh dari dulu, kok cuma diukur, difoto, dikerjain kaga. Setiap hujan pasti waswas," kata Akhyar ditemui di rumahnya, Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Resmi! Bandara Pondok Cabe Mulai Layani Penerbangan Komersial Hari Ini

Akhyar mengaku, longsoran tahun lalu itu hanya ditangani dengan penebangan pohon yang ada di sepadan aliran dan hanya dipasangi bambu pemancang untuk menahan longsor.

Padahal, kata Akhyar, harusnya ada penanganan dari dasar kali tersebut lantaran tiap hari air yang mengalir mengikis tanah di tebing.

"Dulu hanya penebangan pohon saja, sekarang udah ada sejumlah titik lagi yang berpotensi longsor. Kita warga cuma bisa khawatir," ungkap Akhyar.

Akhyar meminta, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk segera melakukan penanganan.

Pasalnya, dinas terkait di Tangsel hanya melakukan perbaikan jalan, tetapi kewenangan di dasar kali ada di BBWSCC.

Akhyar mengaku, pihak BBWSCC sudah dua kali datang dalam pekan ini. Terkahir, Senin (8/8/2022) tadi, tetapi belum ada kepastian kapan akan melakukan perbaikan.

"Ya kita minta supaya ditangani. Kalau hanya jalan di atasnya yang diaspal, nanti ada hujan deras pasti akan retak lagi karena di bawahnya terkikis," paparnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More