SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menampik adanya 'geng' dalam tubuh Pemprov DKI bahkan jika sampai disebutkan ada Sekretaris Daerah (Sekda) bayangan.
"Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta, terus bisa bekerja sama dipimpin Pak Gubernur dan saya tentunya, bersama Sekda dan jajaran, kami bersinergi positif menuntaskan tugas-tugas yang tinggal dua bulan ke depan," kata Wagub Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (22/8/2022).
Lebih lanjut, Riza juga mengatakan bahwa pejabat Pemprov DKI telah memiliki tugas masing-masing.
Sehingga dia menampik isu yang diembuskan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
"Sejauh ini kan tugas-tugas sudah dibagi habis, masing-masing punya tugas dan kewenangan, Sekda, Asisten, Deputi, Kepala Dinas, Badan, (semua) punya tugas masing-masing. Namun informasi itu akan jadi masukan bagi kami," kata Wagub Riza.
Riza menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Karenanya dia berharap agar Pemprov DKI Jakarta dapat menjaga hubungan baik satu sama lain.
"Ya tentu saya berharap, di lingkungan Pemprov ini, jajaran sejauh ini bisa dijaga kerjasamanya, hubungan baiknya, kemudian juga sinerginya, kolaborasinya. Pemprov DKI Jakarta itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, saling menopang, membantu, melengkapi satu sama lain, bersinergi positif," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut ada geng di Pemprov DKI bahkan dia menyinggung ada Sekda DKI 'bayangan'.
Hal itu diutarakan Prasetyo dalam diskusi Fraksi PDIP di Gedung DPRD DKI bertajuk "Apa Yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024".
Baca Juga: Wagub DKI soal Dugaan Pungli SKK Pengangkatan Guru Honorer Aspal: Jika Benar Ada Sanksi
Awalnya Prasetyo bicara pengalamannya sebagai Ketua DPRD DKI di masa era Jokowi-Ahok hingga Soni Sumarsono, dan tiba-tiba dia mengatakan saat ini Pemprov DKI memiliki kubu-kubuan.
"Saat itu, kami komunikasi dengan eksekutif itu baik. Tetapi, mohon maaf, sekarang ada satu dilematis di eksekutif, sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN dan geng umum. Tapi yang kasihan adalah yang umum," ujar Prasetyo.
Prasetyo kemudian menyinggung Sekda DKI Jakarta Marullah Matali tak dihargai bawahannya lantaran ada yang disebutnya Sekda bayangan.
"Di bawah Gubernur siapa sih pangkatnya, paling tinggi yang mengelola ASN adalah Sekda. Sekarang Sekda-nya nggak dihargai oleh asisten-asistennya. Gimana mau jalan ini istilahnya pemerintahan. Ya nggak dihargai lah, dianya sendiri, asistennya nggak ini. Kan ada Sekda-sekda bayangan, namanya Sigit," kata Prasetyo. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis
-
Pahlawan Skincare Sepanjang Tahun: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Kulit Kering
-
Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi