Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 29 Agustus 2022 | 14:34 WIB
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho saat ditemui di kantornya, Senin (29/8/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Salah seorang santri berinisial RAP (14) tewas usai dikeroyok sesama santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang.

Insiden pengeroyokan itu diketahui terjadi pada Sabtu (27/8/2022) lalu. Korban babak belur dihajar oleh 12 santri hingga meninggal.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho membenarkan adanya insiden nahas tersebut.

Menurutnya, insiden pengeroyokan itu terjadi lantaran adanya provokasi dari salah satu santri yang kesal dengan sikap korban.

Baca Juga: Himpunan Santri Nusantara Gelar Sholawat dan Doa Bersama untuk Kebaikan Bangsa dan Negara

"Korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi oleh pelaku AI (15) yang menganggap korban sering berbuat tidak sopan yaitu membangunkan seniornya menggunakan kaki," kata Zain, Senin (29/8/2022).

Zain menerangkan, santri itu dikeroyok usai mengaji dan hendak mandi di kamarnya lantai 4.

"Tiba-tiba korban ditarik ke kamar dan langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku sehingga mengakibatkan korban jatuh pingsan di lokasi," terang Zain.

Zain menuturkan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian santri Ponpes Darul Qur'an Lantaburo Tangerang tersebut.

"Korban pada saat di Rumah Sakit Sari Asih Cipondoh terlihat tanda lebam di muka, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut korban," tuturnya.

Baca Juga: Mandi di Sungai Brayeun, 4 Santri Hilang Terseret Arus

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More