SuaraJakarta.id - Naiknya harga BBM bersubsidi membuat warga merasa kena prank oleh pemerintah. Pasalnya, kenaikan tersebut sangat mendadak. Terlebih sebelumnya sempat diinformasikan tak jadi naik.
Masri (39), salah satu driver ojek online (ojol) mengaku, dirinya merasa kena prank oleh pemerintah. Selain mendadak, sebelumnya sempat dikabarkan tak ada kenaikan.
"Iya kena prank. Kemarin katanya nggak jadi, sekarang kok jadi naik. Saya juga baru tahu," katanya ditemui di SPBU Ciceri, Kota Serang, Sabtu (3/9/2022).
Masri mengaku kecewa dengan kebijakan naiknya harga BBM bersubsidi tersebut. Menurutnya, dia akan merugi lantaran argo ojol masih tarif lama, belum ada penyesuaian.
"Kecewa sih pasti. Karena saya sebagai driver ojol argonya masih tetap segitu. Rugi," keluhnya.
Senada diungkapkan warga lain, Lilis (49). Dia mengaku kecewa dan merasa di-prank lantaran pengumuman kenaikan harga BBM Subsidi itu mendadak di siang bolong.
"Pasti kecewa lah. Iya ngerasa di-prank, biasanya kan diumumkan malam, ini diumumin siang naik, kaget pas lihat harga sudah naik," ungkapnya.
Lilis yang sehari-hari berjualan juga mengaku keberatan dengan naiknya harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter.
Dia khawatir, kenaikan BBM tersebut akan memicu kenaikan harga lainnya. Terutama kebutuhan barang pokok sehari-hari.
Baca Juga: Pedagang Tahu Menjerit Harga BBM Bersubsidi Naik: Kecewa Banget, Sangat Prihatin!
"Berat lah dari 7 ribu jadi 10 ribu. Dampaknya ke semuanya jadi kena. Sekarang BBM naik nanti yang lain pada ikut naik," paparnya.
"Kalau bisa (harga BBM bersubsidi) diturunin lagi lah," pungkasnya.
Anggaran Membengkak
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Kementerian Sosial mengumumkan kebijakan soal kenaikan harga BBM Subsidi tersebut.
Jokowi menerangkan, alasan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi karena anggaran subsidi yang memakai APBN membengkak pada 2022.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya, sebetulnya ingin harga BBM tetap terjangkau dengan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp 152 triliun menjadi Rp 502,4 triliun," kata Jokowi dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2022).
Berita Terkait
-
Rocky Gerung bukan Oposan Sejati, Kritik Jokowi hanya Tendensi Personal
-
Roy Suryo Bongkar Sinyal 'Warna Biru' di Balik Isu Ijazah Jokowi, Sebut Ada Upaya Adu Domba
-
4 Jurus Damai Kaesang Sikapi Serangan ke Jokowi
-
Sebut Dua Nama Tokoh Ini, Kaesang Tepis Isu 'Perang Dingin' di Balik Serangan Ijazah Palsu Jokowi
-
5 Mobil Eropa Paling Irit BBM di Indonesia: Mesin Bandel, Fitur Mewah
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Misteri DJ Ohim Sudah Terungkap, Jadi Siapa Sebenarnya Ayah Biologis Anak Erika Carlina?
-
Bukan Cuma Sound Horeg, Ini 5 Kesamaan Indonesia dan India yang Bikin Kamu Terkejut
-
Prediksi IHSG Hari Ini Usai Pelemahan Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
Terkini
-
5 Alasan Krusial Mengapa Wajib Memakai Pelembap Sebelum Make Up
-
Hindari 5 Warna Cat Ini Agar Ruang Tamu Mungil Tidak Terasa Sempit
-
Rahasia MUA: 5 Bedak Premium Kunci Riasan Pengantin Flawless dan Anti-Geser
-
Indonesia Bicara Baik: Membangun Narasi Positif di Tengah Kebisingan Digital
-
7 Tips Mengubah Teras Rumah Jadi Ruang Tamu