Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 15 September 2022 | 06:00 WIB
Kondisi rumah korban kebakaran di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (14/9/2022), tampak hangus. [ANTARA/Yogi Rachman]

SuaraJakarta.id - Korban tewas dalam kebakaran rumah di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (14/9/2022) dini hari, bertambah satu orang. Korban diketahui bernama Sultan Saquile Apparel.

Bocah berusia enam tahun itu menyusul sang ayah, Syaiful (40), yang juga menjadi korban tewas dalam kebakaran di Cipayung tersebut. Ia wafat saat menjalani perawatan medis di RSCM Jakarta Pusat.

"Tadi Maghrib dapat informasi pukul 18.00 WIB anaknya meninggal dunia," kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 03 Kelurahan Cilangkap Fatih Baihaqi, Rabu malam.

Sementara itu, ibu korban Tiana Migasari (40) masih menjalani perawatan intensif di RSCM. Dikatakan Fatih, dokter berhasil mensadarkan kembali Tiana yang sempat berhenti jantungnya.

Baca Juga: Gedung Kemendes PDTT Terbakar, 12 Mobil Pemadam dan 50 Personel Gulkarmat Jaksel Dikerahkan

"Ibunya pun jantungnya sempat berhenti kemudian dibantu sama dokter, pacu jantung akhirnya sadar kembali," ungkap Fatih.

Rencananya, jenazah bocah malang itu akan dimakamkan pada Kamis (15/9/2022) di TPU Cilangkap yang juga menjadi lokasi pemakaman almarhum ayahnya, Syaiful (40).

"Jenazah akan diurus pagi, sekitar jam 09.00 WIB gali lubang selesai Insya Allah langsung dikebumikan jam 10.00 WIB," pungkas Fatih.

Luka Bakar dan Niat Bangun Pesantren

Diberitakan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Sultan mengalami luka bakar sekujur tubuh. Begitu juga dengan ibu korban.

Baca Juga: Bikin Pilu, Korban Tewas Kebakaran di Cipayung Berniat Dirikan Pesantren

"Luka bakar sekitar 80 persen untuk ibu, anaknya 60 persen," ujar Cahyo, perwakilan keluarga korban.

Sementara itu, Cahyo mengatakan, korban Syaiful sempat berniat membangun pesantren setelah berhenti bekerja sebagai pegawai di Perusahaan Gas Negara (PGN).

"Iya niatnya dia mau resign dulu dari kerjaan. Baru mau buat pondok pesantren," kata Cahyo, Rabu (14/9).

Cahyo menambahkan, kekinian pihak keluarga berniat meneruskan niatan almarhum untuk membangun pesantren.

"Insya Allah, ada niatan buat kabulin," tuturnya yang merupakan adik dari almarhum Syaiful.

Berdasarkan hasil penelusuran sementara oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, diduga kebakaran akibat korsleting pada rumah korban lalu menjalar ke bagian sofa dan membesar.

"Pemilik rumah terbangun karena mencium bau asap yang berasal dari ruang keluarga, yang berasal dari meja dan sofa, karena asap sudah mengepul pemilik rumah mencoba keluar melalui jendela dan memecahkan kaca," ujar Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman.

Load More