Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 16 September 2022 | 10:47 WIB
Penampakan komplotan begal saat merampok remaja dengan modus tuduh korban pelaku kekerasan di Jagakarsa. (tangkapan layar/ist)

SuaraJakarta.id - Seorang remaja bernama Azri (17) menjadi korban begal di wilayah Lenteng Agung Jakarta Selatan. Motor Honda Beat dan telepon selularnya raib digondol oleh 3 orang pelaku. 

Kejadian bermula saat Azri yang merupakan warga Depok, hendak ke rumah rekannya di wilayah Lenteng Agung , Jagakarsa Jakarta Selatan pada Selasa (13/9) sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu, Azri berboncengan dengan rekannya menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat. Tepat di sekitar SMAN 38 Jakarta, ia dipepet oleh 2 orang yang tidak ia kenal.

"Waktu itu dia tiba-tiba bilang kalau kita anak geng motor yang udah mukulin adiknya dia (pelaku). Katanya kita sama persis dengan pelaku yang dibilang mukulin adiknya karena pakai jaket hitam dan abu-abu,” kata Azri, saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Ibu Hamil 8 Bulan Jadi Korban Begal di Siang Bolong, Pelaku Ayunkan Cangkul ke Kepala Korban Hingga Terkapar

Merasa tidak melakukan tindak pidana, Azri dan rekannya menuruti pelaku untuk menepikan sepeda motor miliknya. Kemudian kedua pelaku berpura-pura menanyakan tentang peristiwa fiktif tersebut kepada Azri.

Saat sedang mencoba menjelaskan, tiba-tiba pelaku lainnya pun datang. Pelaku langsung beradu akting dengan rekan-rekannya.

Ia beralasan, jika Azri dan rekannya tidak bersalah, dan tidak melakukan kekerasan, maka harus bersedia ikut bersamanya melihat keadaan adiknya.

Dibawa ke Gang Sempit

Azri pun dipisahkan dengan rekannya. Rekan Azri, dibawa berboncengan dengan salah satu pelaku, kemudian mengajaknya ke sebuah gang kecil di samping restoran cepat saji. Sesudahnya rekan Azri ditinggal begitu saja disana.

Baca Juga: Terpopuler: Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Ning Imaz, Remaja Bekasi yang Tewas di Depok Ternyata Bukan karena Aksi Begal

Azri masih diminta menunggu bersama dua bandit lain. Setelah “membuang” rekan Azri. Bandit tersebut kembali ketempat semula.

"Temen lo rusuh banget noh jelasinnya. Bokap gue jadi marah-marah. Jadi malah kusut,” kata Azri menirukan gimik sang bandit.

Kemudian Azri diminta pelaku untuk ikut menceritakan kejadian pemukulan fiktif kepada orang tua karangan bandit tersebut. Merasa tak berdosa, Azri menuruti kemauan bandit tersebut.

Azri diajak berputar-putar hingga akhirnya berada di pertigaan wilayah Lenteng Agung. Azri diminta memarkirkan kendaraannya ditepi jalan lantaran pelaku tersebut berdalih untuk keselamatan Azril.

"Katanya kalau motor dibawa takut bocah kampungannya rusuh. Makanya suruh taro situ terus dikunci stang,” jelasnya.

Setelah itu, ia diajak dengan bandit yang telah “membuang” rekannya. Azri dibawa masuk ke dalam kompleks.

Sesampainya di kompleks, bandit tersebut meminta ponsel Azri. Ia berdalih untuk mengecek apakah Azri merupakan pelaku kekerasan karangannya.

“Terus HP saya diminta tuh. Katanya dia mau ngecek, saya orang yang mukulin adiknya dia apa bukan,” katanya.

Setelahnya bandit tersebut langsung meninggalkan Azri. Azri yang sudah curiga kemudian meminta pelaku untuk meninggalkan sesuatu sebagai jaminan.

Setelahnya, Azri diberikan kunci motor Honda Beat mirip dengan miliknya, kemudian ia juga diberikan Surat Izin Mengemudi (SIM) oleh bandit tersebut.

“Saya minta jaminan, terus saya dikasih kunci motor tapi palsu, bukan punya saya. Terus SIM tapi mukanya gak mirip sama dia. Saya sih curiga SIM ini punya korbannya dia juga atau mungkin nemu di jalan,” jelasnya.

Kejadian pembegalan ini telah coba dilaporkan ke pihak Polsek Jagakarsa. Namun pihak kepolisian menolak laporan pembegalan tersebut lantaran sepeda motor yang dirampas kehilangan BPKB.

"Mau buat laporan tapi karena BPKB-nya hilang harus buat kehilangan BPKB dulu. Baru bisa laporan."

Load More