Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 26 September 2022 | 16:28 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Antara)

"Sakit kemudian sembuh, sakit sembuh. Setahun terakhir setelah beliau melakukan operasi, hingga operasi besar saat itu, yaitu tiga operasi jantung, pankreas dan mata lalu mulai rutin pengobatan sejak tahun 2021 di Singapura," kata Rifai.

Hari ini, KPK kembali memanggil Gubernur Lukas Enembe untuk diperiksa sebagai tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin. Pria kelahiran 27 Juli 1967 tersebut resmi dicegah keluar dari wilayah Indonesia terhitung sejak tanggal diterimanya pengajuan pencegahan sampai dengan 7 Maret 2023.

Jokowi Minta Lukas Enembe Hormati Panggilan KPK

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengomentari perihal Gubernur Papua, Lukas Enembe yang menjadi tersangka atas kasus korupsi gratifikasi.

Baca Juga: KPK Kembali Batal Periksa Lukas Enembe sebagai Tersangka, Tim Hukum: Karena Masih Sakit

Termasuk kepada Lukas, Jokowi meminta agar seluruh pihak bisa menghormati panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lukas Enembe jadi tersangka kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua serta dugaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar.

Penyidik KPK sempat mengirimkan surat panggilan untuk Lukas Enembe pada 7 September 2022, namun yang bersangkutan berhalangan hadir.

KPK kembali memanggil Lukas Enembe untuk bisa hadir pada 12 September 2022. Lagi-lagi orang nomor satu di Papua itu tidak hadir.

Jokowi mengatakan bahwa semua itu sama di mata hukum.

Baca Juga: Pengacara: Lukas Enembe Punya Tambang Emas di Papua

"Saya kira proses hukum di KPK semua harus hormati. Semua sama di mata hukum," kata Jokowi di kawasan Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Senin (26/9/2022).

Load More