SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat ini penanganan ketika banjir melanda ibu kota sudah sangat baik. Sebab, dalam waktu satu hari air yang merendam permukiman dan ruas jalan disebutnya pasti akan surut.
Menurut Anies, surutnya banjir dalam waktu paling lama satu hari bisa terjadi karena kerja keras para petugas. Pompa penyedot air sudah disiagakan begitu hujan turun di daerah rawan banjir agar air cepat surut.
Kendati demikian, sebenarnya target penyurutan banjir di Jakarta yang dibuat Anies adalah enam jam. Namun, kini Anies malah menyebut sehari surut adalah hal yang keren.
"Sekarang kami menghadapi kenyataan hujan dengan volume yang tinggi, luar biasa tinggi, justru saya kerja dengan warga, tim DKI. Bayangkan, semalam surut, sehari surut. Wah, itu keren," ujar Anies di Kota Tua, Jakarta Barat Senin (11/10/2022) malam.
Anies bahkan membandingkannya dengan kota-kota lain di Indonesia. Jika banjir terjadi di kota lain disebutnya dalam waktu lima hari belum tentu surut.
"Sering enggak, lihat kota-kota yang lima hari enggak surut surut?" tuturnya.
Target enam jam surut setelah hujan berhenti merupakan key performance indicator (KPI) dalam penanganan banjir yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Percepatan penyurutan menggunakan pompa air untuk mengalirkan air yang meluap ke sungai atau kali.
"Kita, mulai 2018, punya KPI. Penanganan banjir, 6 jam dari hujan berhenti, bila ada genangan, surut. Bila kanan-kiri sungai, sesudah sungai kembali ke titik permukaan yang normal, maka enam jam dipompa, harus bisa surut," ucapnya.
Baca Juga: Pengamat: Heru Budi Sulit Profesional Selama Jabat Pj Gubernur, Bakal Cari Kesalahan Anies
Untuk kondisi saat ini, Anies mengakui banjir sulit untuk dihindari karena Indonesia sedang menghadapi cuaca ekstrem yang memiliki intensitas hingga 180 milimeter. Apalagi, kapasitas drainase untuk mengalirkan air adalah 100 milimeter.
"Kalau terjadi genangan, ketika hujan di atas 100 milimeter, ya pasti. Karena enggak mungkin kita menampung, mengelola di atas 100 milimeter. Bila hujannya di bawah 100, di bawah 50, banjir, nah baru kita salah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Curi Start Usung Anies Baswedan, John Sitorus: Partai Demokrat Dipermainkan NasDem
-
Pj Gubernur Terpilih Orangnya Jokowi, Pengamat: Akan Ada Saling Jegal Demi Redupkan Anies Saat Heru Menjabat
-
Ketua DPP NasDem Sesalkan Pernyataan Hasto Soal Biru Lepas dari Jokowi
-
Marak Sebutan Nasdrun usai Anies jadi Bacapres NasDem, PAN: Pilpres Harus Gembira, Jangan Dikotori Sikap Merusak
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS
-
7 Mobil Bekas untuk Mengatasi Kelelahan Berkendara bagi Orang Tua dan Pensiunan
-
Dari Lapangan ke Kebijakan: Menyusun Strategi Pemulihan Pasca Bencana
-
10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
-
8 Mobil Niaga Bekas untuk Merintis Usaha dengan Harga di Bawah Rp 80 Juta, Cocok untuk UMKM