SuaraJakarta.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mendistribusikan obat penawar (antidotum) gangguan ginjal akut ke fasilitas kesehatan (faskes) yang merawat pasien untuk mempercepat penanganan kasus tersebut.
"Jadi didistribusikan ke faskes yang melakukan perawatan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Jakarta, Selasa.
Meski demikian, ia belum memberikan rinci alokasi antidotum yang akan diterima di DKI Jakarta karena langsung dipasok ke fasilitas kesehatan.
"Karena langsung ke faskes yang akan melakukan perawatan. Mungkin bisa nanti teman-teman di Kemenkes yang bisa menyampaikan," ucapnya.
Sejak Januari hingga 24 Oktober 2022, Widyastuti menerima laporan sebanyak 90 kasus gangguan ginjal akut yang sebagian besar menimpa anak-anak berusia di bawah enam tahun di Jakarta.
Dari jumlah itu, hampir 50 persen di antaranya meninggal dunia, kemudian sembuh sebanyak 15 persen dan 26 persen dirawat.
Dia menjelaskan sebanyak 26 persen pasien yang dirawat itu ditangani rumah sakit di antaranya rumah sakit vertikal milik Pemerintah Pusat.
Adapun rumah sakit rujukan di Jakarta, yakni RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Anak dan Bunda Harapan Kita.
Untuk di DKI Jakarta, Dinas Kesehatan menambah kapasitas perawatan intensif untuk anak-anak (PICU) termasuk penanganan gangguan ginjal akut dari 197 tempat tidur menjadi 219 kapasitas tempat tidur.
Baca Juga: DKK Balikpapan Sarankan Segera Ke Fasyankes Jika Temukan Gejala Ginjal Akut
Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan mempercepat kedatangan obat penawar atau antidotum Fomepizole untuk pengobatan pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injuries (AKI).
Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien.
Berdasarkan data Kemenkes, sebanyak 10 dari 11 pasien AKI yang mengonsumsi obat sirop yang diduga tercemar senyawa kimia tertentu berangsur membaik kondisinya setelah meminum obat Fomepizole selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM.
''Kita bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan,'' ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (24/10).
Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura. Selanjutnya, pemerintah berencana akan mendatangkan obat itu dari Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.
Selanjutnya RSCM akan mendistribusikan ke rumah sakit pemerintah yang merupakan rujukan di provinsi. [Antara]
Berita Terkait
-
KPK Geledah Kantor Kemenkes, Ini Barang Bukti yang Dibawa
-
Heboh Kurikulum Kesehatan di Sekolah: Antara Beban Siswa dan Kompetensi Guru
-
Geledah Kemenkes Terkait Kasus Korupsi RS Kolaka Timur, KPK Lacak Aliran Uang dan Otak Intelektual
-
Kemenkes Turun Tangan! SMS BSU untuk Ernest Prakasa Ternyata Jebakan Penipu
-
Skandal Korupsi PMT Bumil-Balita Diusut KPK, Kemenkes Pasrah, Kenapa?
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
Terkini
-
Generasi Muda Selamatkan Terumbu Karang Jakarta
-
Ini Dia Nomor-Nomor Andalan 5 Atlet Renang Junior Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025
-
Karya Tujuh Pemilik IP Lokal Ditampilkan di Bus Transjakarta
-
Bank Mandiri Meriahkan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Bundaran HI, Gelorakan Semangat Nasionalisme
-
Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta