Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 02 November 2022 | 16:31 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) berbincang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) usai dilantik di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

SuaraJakarta.id - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meyakini Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono juga memiliki tim untuk membantunya dalam bekerja. Namun, hal ini disebutnya berbeda dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan era Anies Baswedan.

Gembong mengatakan, tim kecil ini berada di luar jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Isinya bisa dari Sekretariat Presiden atau profesional.

"Timnya beliau pasti punya. Tapi tim kecil yaang beliau percaya betul, bukan tim yang sangat gemuk (TGUPP Anies)," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).

Menurut Gembong, TGUPP Anies saat itu terlalu gemuk karena jumlahnya yang mencapai 74 orang. Banyaknya anggota ini disebut Gembong malah akan menyulitkan kinerja Pemprov DKI.

Baca Juga: Akademisi Unsoed: Jokowi Bakal Jadi Pendulum Politik di Pilpres 2024

"Tim itu makin gemuk makin berat, ruang geraknya makin berat. Karena makin berat eksekusinya makin lamban. Kalau tim kecil kan relatif lebih lincah, cepat mengambil keputusan, cepat mengeksekusi," tuturnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR DKI Jakarta, Gembong Warsono. (ANTARA/Arindra Meodia)

Tak hanya itu, ia juga menyebut tim kecil bentukan Heru ini jauh lebih menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Beda dengan Anies yang gaji TGUPP miliknya dibebankan pada APBD lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

"Sehingga saya punya keyakinan bahwa beliau akan sangat lincah dan tidak membebani APBD Jakarta, paling utama di situ," pungkasnya.

Nasib TGUPP Anies di Ujung Tanduk

Nasib TGUPP menjadi pertanyaan setelah Anies Baswedan lengser dari jabatannya. Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono bahkan memberikan sinyal tak mau membentuk TGUPP.

Baca Juga: Dear Puan, Anies dan Prabowo! Akademisi Sebut Ganjar-RK Lebih Berpotensi Dulang Suara Milenial dan Generasi Z

Menurut Heru, sebenarnya membentuk TGUPP seperti yang dilakukan Anies memiliki tujuan yang bagus. Namun, menurutnya lebih baik saat ini memanfaatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada.

"Yang pertama TGUPP semua bagus tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," ujar Heru di Balai kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2022).

TGUPP ini sebenarnya juga sudah ada sejak era Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur Jakarta. Namun, yang menjadi kontroversial di era Anies adalah karena jumlahnya yang jauh lebih banyak mencapai puluhan orang.

Selain itu, Jokowi dan Ahok tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menggaji TGUPP, melainkan dari dana operasional Gubernur. Sementara Anies menggunakan APBD untuk membayar TGUPP lewat anggaran Bappeda.

Selain menambah tim ahli, Heru berencana menambah asisten atau tim tenaga ahli dari kalangan profesional agar kebijakan yang dihasilkan lebih matang.

"Mungkin diperkuat asisten ada tenaga ahli asisten ahli. Saya kita itu."

Load More