SuaraJakarta.id - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta pada sore hingga malam hari membuat sejumlah wilayah terendam banjir, Jumat (4/11/2022).
Berdasar data BPBD DKI Jakarta, pada pukul 18.00 WIB, tercatat ada 4 RT di wilayah Jakarta Selatan dan Timur terendam banjir hingga ketinggian setengah meter.
"Ada 1 RT di Kelurahan Ciganjur dengan ketinggian 50 sentimeter. Yang disebabkan curah hujan yang tinggi," kata Ketua BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.
Isnawa juga menyebut, selain Jakarta Selatan, ada 3 RT di wilayah Jakarta Timur yang terendam banjir. Ketiga RT tersebut di Kelurahan Cibubur.
Baca Juga: Ingin Tampil dengan Gaya Rambut Keren, Ini 5 Rekomendasi Barbershop Kekinian di Jakarta
"Ada tiga RT, semua ketinggian mencapai setengah meter," ungkapnya.
Isnawa mengatakan hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat untuk melakukan penyedotan jika masih ada genagang.
"Kami juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat."
Sementara itu, banjir juga merendam Jalan Raya Bogor, tepatnya di pertigaan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur. Peristiwa itu pun terekam kamera dan videonya viral di media sosial.
Salah satunya diunggah akun Instagram @infojkt24. Tampak para pengendara motor nekat menerobos banjir.
Baca Juga: Anies Mau Pamer Rekam Jejak di Jakarta buat Modal Nyapres, Gilbert PDIP: Apanya yang Berhasil?
"Info banjir malam hari ini. Pertigaan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur. Tetap hati hati, jangan paksain terobos banjir takutnya mogok," tulis akun itu dikutip SuaraJakarta.id, Jumat (4/11/2022).
Banjir juga menggenang kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Pengguna jalan pun diimbau untuk menggunakan jalur alternatif.
Sementara, satu tiang rambu lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, roboh ke arah jalan. Akibatnya, sebagian jalan protokol itu terhalang dan tidak dapat dilalui.
Tiang rambu dengan tanda dilarang berhenti yang terpasang di dekat Gerbang Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu, roboh menutupi dua lajur kendaraan bermotor sehingga menyisakan dua lajur yang bisa dilewati.
Menurut petugas keamanan yang bertugas di Lemhannas, rambu lalu lintas tersebut roboh akibat angin kencang saat kawasan Monas dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras pada Jumat petang.
"Iya roboh, diterjang angin kencang. Jadi jalannya mohon lewat sana (menghindari rambu roboh)," kata seorang petugas.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai: Ini 4 Ancaman yang Wajib Anda Ketahui dan Cara Menghadapinya
-
Dharma Pongrekun Bertemu Pramono di Balai Kota, Nostalgia Masa Pilkada hingga Bahas Banjir Jakarta
-
Penampakan 95 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir di Ciamis
-
Arya Saloka Mangkir Lagi! Pengacara Ungkap Bukti dan 2 Saksi di Sidang Cerai
-
Tembok Gedung Dinas SDA Jaksel Jebol usai Jakarta Diguyur Hujan Deras, Air Luber ke Jalanan
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan