Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Faqih Fathurrahman
Selasa, 15 November 2022 | 08:01 WIB
Jakarta diselimuti kabut tebal. (bidik layar)

SuaraJakarta.id - Kota Jakarta mendadak diselimuti kabut tebal, pada Senin (14/11/2022) pagi. Hal itu sempat menghebohkan jagat maya lantaran biasanya kabut hanya turun di tempat ketinggian dan berudara dingin seperi Puncak Bogor.

Koordinator Bidang Layanan Informasi Cuaca, BMKG Ana Oktavia Setiowati mengatakan, kabut bisa terjadi bukan hanya di dataran tinggi seperti Puncak Bogor, tapi bisa saja melanda Jakarta yang notabene di dataran rendah.

Kabut bisa terjadi lantaran adanya musim peralihan atau awal musim penghujan.

“Kabut sering terjadi dikarenakan udara basah atau uap air dari permukaan bumi tidak bisa terangkat ke lapisan atmosfir yang lebih tinggi,” kata Ana, saat dihubungi Suara.com, pada Senin (14/11/2022) malam.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 14 November: Positif 1.771, Sembuh 1.837, dan Meninggal 8 Orang

Ia menjelaskan, gagalnya penguapan air kelapisan atmosfir itu lantaran adanya lapisan inversi yang menghambat laju vertikal pergerakan udara basah tersebut.

“Akibatnya tertahan pada lapisan rendah dan menjadi kabut,” kata dia.

Jakarta Berselimut Kabut

Sebelumnya, cuaca Jakarta berkabut diunggah oleh akun Instagram @jktinfo. Akun tersebut memposting gambar tentang gedung pencakar langit, yang tertutup sebagian akibat fenomena alam tersebut.

Banyak warganet, yang ternyata mengalami fenomena serupa di sejumlah wilayah bagi kota Jakarta.

Baca Juga: Imbas banjir Tol Jakarta-Merak, Jasa Marga Bakal Bangun Tanggul Beton

“Tadi jam 6 berangkat sekolah, juga kabut sedikit di sekitar Senopati,” kata akun @chaamei_

Akun lainnya ikut menimpali peristiwa ini dengan mengatakan cuaca jakarta pagi itu terasa begitu dingin.

“Pantesan berasa dingin banget,” sambung akun @siffasf.

Load More