Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 01 Desember 2022 | 17:26 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Jakpro memediasi warga terkait polemik Kampung Susun Bayam. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Sekitar 25 orang perwakilan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, mendirikan tenda di depan Balai Kota Jakarta. Mereka berunjuk rasa meminta kejelasan terkait hunian di Kampung Susun Bayam (KSB).

Para warga tersebut mendirikan tenda berwarna biru dan oranye. Puluhan orang itu juga kompak mengenakan seragam warna biru dan duduk tanpa alas di trotoar.

"Kami kan sudah diverifikasi, sudah mendapatkan nomor hunian, sudah ada Surat Keputusan (SK)," kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda, Kamis (1/12/2022).

"KSB huniannya masih kosong, sudah bisa dihuni dan kami sudah terverifikasi. Daftar nama dan daftar hunian sudah ada gedung sudah bisa dimasuki, kenapa kami tidak bisa masuk?" imbuhnya.

Baca Juga: Tak Jadi Anggarkan Penyertaan Modal Daerah untuk Dua ITF, Pemprov DKI: Keuangan Terbatas

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk memediasi warga Kampung Bayam.

Sebab, hingga saat ini mereka belum menempati rumah susun sebagai ganti atas penggusuran pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

"Wali kota kan sudah menetapkan surat keputusan orang-orang yang ditampung di sana, tinggal Jakpro berdiskusi bagaimana dengan keinginan masyarakat itu," kata Heru di Balai Kota Jakarta.

Heru Budi pun meminta Jakpro untuk melaporkan perkembangan tersebut kepada Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Di sisi lain, Heru juga meminta agar warga terdampak itu membicarakan terkait besaran tarif sewa dengan Jakpro.

Baca Juga: Tagih Janji Hunian, Warga Kampung Bayam Bikin Tenda di Depan Balai Kota Jakarta

"Itu harus dibicarakan dengan Jakpro nilainya," ucap Heru.

Load More