Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Faqih Fathurrahman
Kamis, 29 Desember 2022 | 17:38 WIB
Ilustrasi Petugas Satpol PP Jakarta. (Suara.com/ Bagaskara)

Rekan Andi, Dika mengaku saat kejadian itu berlangsung mereka terpisah jarak sekira 10 meter, lantaran sedang mengambil gambar untuk kebutuhan pemberitaan mereka masing-masing.

Meski terpisah jarak yang tidak terlampau jauh, Dika mengaku tidak begitu jelas melihat Andi gegara terhalang para pengunjung disana.

“Nah pas gue selesai ambil stok gambar. Gue samperin nih si Andi. Gak taunya udah kejadian kaya begitu (dikerubungin),” ujar Dika.

Dika mengaku saat itu sempat mempertanyakan alasan petugas ikhwal penghapusan gambar. Namun tidak ada petugas yang menjawab pertanyaan itu.

Baca Juga: Jadi Pejabat Paling Tajir di Ibu Kota, Intip Harta Kekayaan Kepala Satpol PP DKI Jakarta Menurut LHKPN

“Sempet gue tanyain. Alesannya apa nyuruh-nyuruh hapus gambar. Ini kan ruang publik, tapi gak ada yang bisa jawab,” ungkap Dika.

Dika kemudian mendesak agar petugas memberikan alasan penghapusan gambar. Namun sekali lagi tidak ada petugas yang menjawabnya.

“Mereka (petugas) masih tetap diam, sempet minta maaf terus kabur,” kata Dika.

Dika mengaku menyesalkan arogansi petugas Satpol PP yang melakukan intimidasi terhadap kerja para jurnalis, meskipun dilindungi undang-undang. Terlebih, mental rekannya sempat jatuh saat intimidasi tersebut terjadi.

“Ya mereka tuh ngapain suruh hapus-hapus gambar. Padahal kita kan kerja dilindungi Undang-undang. Apalagi kita ngambil gambar di ruang publik yang tidak melanggar kode etik jurnalistik. Teman gue sampe pucet,” tutupnya.

Baca Juga: Bantah Tudingan Intimidasi Rekayasa Hasil Verfak Parpol Peserta Pemilu 2024, Sekjen KPU: Tidak Benar!

Load More