SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Jakarta Timur menawarkan pelatihan kerja kepada Tiko, pemuda yang tinggal berdua bersama ibunya, Eny di sebuah rumah mewah terbengkalai di Jalan Paron, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Tiko tinggal berdua dengan Ibunya yang mengalami depresi dan hidup belasan tahun tanpa air dan listrik.
Camat Cakung Fajar Eko Satrio mengatakan pihaknya telah mendatangi rumah Tiko untuk menawarkan pelatihan kerja.
"Yang bersangkutan sekarang kerja sebagai sekuriti, tapi tetap kami tawarkan untuk ke Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD)," kata Fajar di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Fajar menambahkan bahwa Tiko dapat memilih program pada PPKD Jakarta Timur yang dinaungi Dinas Tenaga dan Transmigrasi DKI Jakarta sesuai bidang minat yang diinginkan.
Dia menjelaskan program pelatihan yang diberikan di antaranya tata boga, tata graha atau perhotelan, tata rias, Bahasa Inggris, operator komputer, desain grafis, teknik komputer, Bahasa Jepang dan otomotif roda empat.
Kemudian pelatihan tata busana, teknik elektro, las listrik, teknik pendinginan atau AC, sepeda motor, barista dan video editor, ataupun program-program pelatihan bergerak (mobile training) yang disediakan.
"Sementara ini masih informasi umum rencana tahun ini. Kalau yang bersangkutan berminat, kami bantu koordinasi dan tindak lanjuti. Pelatihan kerja ini gratis," ujar Fajar.
Fajar mengatakan berdasarkan informasi saat ini Tiko bekerja sebagai petugas keamanan dengan gaji Rp1,5 juta per bulan dan sekarang sedang mengikuti sekolah paket C.
"KTP dan BPJS Kesehatan sudah dibantu prosesnya sejak 2020. Untuk yang bersangkutan sekarang tidak di rumah, nanti kalau balik kami sampaikan (tawaran pelatihan kerja)," kata Fajar.
Baca Juga: Ikuti Perjalanan Tiko Kecil Kaya Raya Tapi Kini Rawat Ibunya ODGJ di Rumah Mewah Terbengkalai
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Saat ini, Eny sudah dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur ke RSKD Duren Sawit untuk menjalani perawatan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya
-
Jakarta Tiru Jepang! Jembatan Donat Ini Bakal Ubah Cara Kita ke Kantor?
-
Detik-Detik Pelajar Tenggelam di Kali Cengkareng: Warga Sempat Ulurkan Bambu Penyelamat
-
Ribuan Massa Padati Aksi Bela Palestina di Jakarta
-
Cegah TPPO dan TPPM, Imigrasi Soekarno-Hatta Gandeng Ombudsman RI Lewat Ngopi Pimpasa