Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 06 Februari 2023 | 20:54 WIB
Antusias pentonton dalam konser "Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19" di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (4/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jakarta Propertindo (Jakpro) segera melakukan evaluasi terkait keluhan penonton konser Dewa 19 yang mengeluhkan infrastruktur pendukung di Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Jakarta Utara, akhir pekan lalu.

"Evaluasi kami belum terapkan, karena evaluasi kan dilakukan bersama teman-teman komersial. Mungkin teman-teman berkoordinasi bersama EO, besok kita akan diskusi," kata VP Sekretaris Perusahaan PT JakPro Syachrial Syarif, Senin (6/2/2023).

Terkait dengan akses padat dan waktu tunggu bus antar jemput (shuttle bus) yang dikritik masyarakat, Syachrial mengatakan bus antar jemput di sana diatur oleh manajemen acara (Event Organizer/EO).

Meski demikian, Syachrial mengatakan, jumlah bus antar jemput tersebut sudah disesuaikan dengan jumlah penonton dengan berbekal koordinasi bersama berbagai pihak termasuk Kepolisian.

Baca Juga: Tyo Nugros Ungkap Rahasia Awet Muda di Usia 52 Tahun: Nggak Pake Micin

"Sebenarnya semua sudah diperhitungkan. Hanya, saat pelaksanaan kelihatannya, termasuk akses keluar-masuk kita siapkan dua di ramp barat dan timur. Yang pasti semua akan dievaluasi," tuturnya.

Sementara itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta membangun trotoar untuk halte kendaraan umum maupun pejalan kaki di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai bagian dari kelanjutan proyek pelebaran akses JIS.

"Pembangunan akses jalan di JIS terdiri dari beberapa pekerjaan. Salah satunya yang sudah diselesaikan pelebaran Jalan Sunter Permai," kata Sub Koordinator Urusan Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Ricky Janus kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin.

Ricky mengatakan, pekerjaan Jalan Sunter Permai yang telah selesai dikerjakan meliputi konstruksi jalan dan pekerjaan konstruksi saluran.

Kini, radius tampung usai Jalan Sunter Permai setelah pelebaran mencapai empat kendaraan, lebih lebar dari sebelumnya yang hanya dua kendaraan.

Baca Juga: Menonjol di Bagian Dada, Gaun Mulan Jameela Saat Duet Dengan Elvy Sukaesih Disorot: Tak Cocok Bagi yang Berhijab

Selanjutnya, pada 2023 akan dilaksanakan pekerjaan fasilitas trotoar untuk halte kendaraan umum dan pejalan kaki. Penyelesaian fasilitas tersebut ditargetkan pada tahun ini.

Trauma Konser di JIS

Sebelumnya, Dewa 19 menggelar konser akbar di Jakarta International Stadium (JIS) dengan jumlah penonton lebih dari 60 ribu pada 4 Februari 2023.

Hanya saja setelah konser selesai, situasi di sekitar JIS disebut bencana oleh salah satu penonton gara-gara minimnya akses transportasi.

"Menyelenggarakan acara besar di JIS ini bencana besar. 75 ribu penonton bubaran dari stadion tanpa akses transportasi umum massal," ujar pemilik akun @adriansyahyasin di Twitter, Minggu (5/2/2023).

Keluhan tersebut dibenarkan penonton lain. Ia sampai mengaku trauma kembali ke JIS karena masalah transportasi.

"Jujur, gue sering nonton konser. Cuma kali ini gue trauma banget nonton konser," tutur akun @poppingjellyy.

"Mengalami sendiri tadi jalan kaki melalui rute ini. Tidak jauh, tapi pada kenyataannya tadi pukul 00.30 perlu waktu lebih dari 30 menit. Harus berjuang menembus motor dan mobil yang stuck," ucap akun @puzzly sambil menunjukkan rute yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 17 menit.

"Habis nonton konser langsung pada bad mood, apalagi kalau habis nonton kompetisi. Bayangin tim tuan rumah kalah, habis itu harus keluar umpel-umpelan kayak gitu. Potensi kerusuhan gede banget," sahut akun @Rden_.

Konstruksi yang belum selesai di sekitar area stadion turut dikeluhkan penonton. Sebab, salah satu dari mereka ada yang jadi korban.

"Sampai ada mbak-mbak yang kejeblos di gorong-gorong. Kasihan banget setengah badan berlumpur," beber akun @sparkeene.

Konser Dewa 19 di JIS sendiri merupakan pesta perayaan Ahmad Dhani dan kolega yang sudah berkarya di industri musik Tanah Air selama tiga dekade.

Load More