SuaraJakarta.id - Implementasi program PSR yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit baik plasma maupun swadaya telah mendapat dukungan dan menjadi komitmen Pemerintah sejak tahun 2015.
Pemerintah memberikan dukungan pembiayaan program PSR melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yakni sebesar Rp30 juta/hektar untuk maksimal lahan seluas 4 hektar/pekebun.
Dari sekitar 6,9 juta hektar kebun sawit rakyat di Indonesia, setidaknya terdapat 2,8 juta hektar luasan sawit rakyat yang potensial untuk diremajakan. Namun, hingga tahun 2022, luas penanaman program PSR baru mencapai 273.666 hektar dari target 540.000 hektar pada tahun 2024.
Selain kondisi cuaca ekstrim basah yang mengganggu aktivitas produksi serta program PSR yang tidak mencapai target, harga yang tinggi turut menyebabkan penundaan replanting oleh banyak pekebun. Kendala lainnya berkaitan dengan terbatasnya dana hibah yang diberikan pemerintah melalui BPDPKS kepada pekebun untuk mendukung terlaksana sepenuhnya program PSR tersebut.
Lantaran, biaya yang dibutuhkan untuk membangun kebun PSR saat ini berkisar Rp50 juta – Rp65 juta per hektar dari P0 (Tanam Bibit) sampai P3 (Tanaman Menghasilkan). Bahkan, biaya peremajaan sawit di lahan gambut bisa mencapai Rp89 juta/hektar dari P0 sampai P3.
Melihat urgensitas program PSR bagi keberlanjutan sawit Indonesia, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi secara terintegrasi dengan melibatkan beberapa pihak, salah satunya perbankan. Dalam hal mencukupi kebutuhan dana pembangunan kebun PSR tersebut, komitmen dan peran sektor perbankan dan institusi keuangan di Indonesia sangat dibutuhkan pekebun sawit.
Berkaitan dengan hal ini, Warta Ekonomi menginisiasi Palm Oil Financing Forum: How Banks & Financial Institutions Support the Replanting Program untuk mendukung akselerasi program replanting sawit di Indonesia.
Acara ini akan diselenggarakan secara hybrid di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Selasa (30/5/2023). Adapun acara ini akan dibuka oleh Muhamad Ihsan selaku CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group dan keynote speaker oleh Rizal Affandi Lukman Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional.
Turut hadir sebagai narasumber yakni Prayudi Syamsuri (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan/PPHP Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia); Aziz Hidayat (Kepala Bidang Perkebunan GAPKI); Gulat Manurung (Ketua Umum DPP APKASINDO); dan Natalia Veronica (Division Head of Value Chain Assets & Product Development Division Bank Rakyat Indonesia).
Baca Juga: Helikopter TNI Terjatuh Di Kebun Teh Kabupaten Bandung, Begini Nasib Para Krunya
Acara ini juga didukung oleh PT Pasifik Agro Sentosa, PT Pertamina (Persero), PT Triputra Agro Persada Tbk, Askrindo, dan Bank BJB.
Berita Terkait
-
Sambut HUT ke-24, PNM Lakukan Mitigasi Banjir dengan Revitalisasi Kali
-
PGN Laksanakan RUPST 2023 dan Setujui Deviden 70 % dari Laba Bersih 2022
-
Peremajaan Lahan Kelapa Sawit: Hanya 10 Persen dari Target Tercapai Sejak 2016
-
Berawal dari Cintanya pada Fashion, Kini Pengusaha Muda Ini Miliki e-Commerce Sendiri
-
Berlangsung Meriah, Insan PNM Kompak Jalan Sehat Menyambut Ulang Tahun PNM ke 24
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Antara Niat Baik dan Petaka: Mahfud MD Bongkar Masalah Hukum di Balik Keracunan MBG
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri
-
Lebih dari Sekadar Bank, Bank Mandiri Buktikan Komitmen Lingkungan Lewat Aksi Bersih Mandiri
-
Malam Minggu Hoki, 5 Link DANA Kaget Aktif Menantimu Dan Siap Cuan Maksimal
-
Kementerian Haji Minta Calon Pegawai dari Kementerian Agama Bersih dari Korupsi