Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 28 Juni 2023 | 11:15 WIB
Diskusi bertema Menjadi Haji yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan di One Hotel, Jakarta, Selasa (27/6/2023). (Dok: GreenHaj)

Sebagaimana perjalanan ibadah haji, semua orang mengenakan ikhram karena semua orang sama tak lagi dipandang pakai apa kecuali semua mengenakan kain warna putih.

"Kesederhanaan. Mengelola sampah, sebagaiman ajaran jangan sampai makanan kita mubazir dan jangan berlebihan, izraf dan tafzir. Orang pemenuhan kewajiban lupa makna simbolik dan hal seperti itu," ujar Dadi lagi.

Dia juga mengatakan bahwa tema menjaga kebersihan dan lingkungan sebagai tema yang  sebaiknya  disampaikan di saat Manasik Haji. Ini penting karena merupakan juga bagian dari struktur dan ibadah hajinya.

"Jadi, menurut saya, itu perlu koordinasi tak hanya pemerintah, tiap lembaga yang termasuk rombongan  jemaah hajinya. Agar sejak Manasik Haji ini  sudah harus tersinergikan. Ibadah juga diperlukan tingkat kesalehan sosial seperti jangan membuang sampah, air jangan boros karena mahal dan langka," tambahnya.

Baca Juga: Niat Sholat Idul Adha untuk Makmum dan Imam dengan Tata Caranya

Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji (Himpuh) mengatakan gerakan ramah lingkungan dalam proses ibadah haji ini penting karena setelah Mesir dan Pakistan, Indonesia adalah negara terbesar dalam jumlah jamaah hajinya. Dan satu tahun dapat melibatkan 17 ribu jamaah.

"Ini bukan hanya  kebanggaan buat kita tapi juga tanggung jawab. Saya usul agar bagaimana Manasik Haji juga dibekali dengan materi untuk  menjaga lingkungan. Seluruh umat Islam di dunia itu kan ada di sana. Ada citra profiling umat Islam mewakili sebagai duta termasuk jemaah haji Indonesia. Kalau bicara jumlah penduduk 270 juta, umat Islam di Indonesia yang mencapai 240 juta itu kan sangat strategis untuk dikibarkan setiap komponennya, bukan hanya asosiasi termasuk juga pesantren hingga majelis taklim juga beberapa lembaga pendidikan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat hingga di pedesaan. Ada 70 persen jamaah haji kan dari berbagai daerah. Isu tentang lingkungan di kalangan masyarakat  perkotaan hingga pedesaan ini perlu dilakukan.

"Sikap awareness pentingnya menjaga lingkungan. Islam itu kan ada dua prinsip dasar di antaranya dekat dengan alam,” ungkap dia.  

Miss Eco Indonesia Intan Wisni Permatasari mengatakan bahwa tindakan menjaga lingkungan bagi jamaah haji dapat dilakukan dengan tindakan keseharian seperti tidak menggunakan pemakaian plastik sekali pakai.

"Bila itu dilakukan dan diviralkan selama melakukan ibadah haji maka jamaah Indonesia dapat menjadi contoh yang menarik bagi yang lain," ujarnya.

Baca Juga: Resep Sate Idul Adha Anti Gagal ala Dimsthemeatguy

Seusai para pembicara ini, kemudian digelar Ficus Group Discussion (FGD) yang memberikan kesempatan interaktif dengan para hadirin. Berbagai langkah dan masukan untuk menjaga pelestarian lingkungan ini diungkapkan para peserta dari pengalaman mereka masing-masing. Forum yang diprakarsai oleh Greenpeace Indonesia, Ummah for Earth juga aplikasi Green Hajj Indonesia ini kemudian berkembang menjadi diskusi yang interaktif dan kongkret menyangkut problem dan cara penanganan di tingkat stakeholder dari pemerintah, lembaga terkait hingga masyarakat dan individual. *

Load More