Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 21 Agustus 2023 | 22:42 WIB
Situasi lalin terpantau ramai lancar pada hari pertama penerapan WFH bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Jalan Otista, Jakarta Timur, Senin (21/8/2023) malam. [ANTARA/Syaiful Hakim]

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (working from home/WFH) bagi ASN Jakarta sebanyak 50 persen, mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023.

Kebijakan WFH bagi ASN DKI ini untuk menekan polusi udara dan kemacetan di Ibu Kota.

Di hari pertama WFH hari ini, terpantau situasi lalu lintas (lalin) di sejumlah wilayah di Jakarta Timur terpantau ramai lancar.

Situasi lalu lintas di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara hingga Jalan I Gusti Ngurah Rai Terusan, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur terlihat ramai lancar ketika pulang jam kantor sekitar pukul 18.00 WIB, dibandingkan hari-hari sebelum penerapan WFH.

Baca Juga: Larangan Bagi ASN Pemprov DKI Selama WFH: Tak Boleh Mudik, Pakai Daster, Hingga ke Pasar

Di Terminal Kampung Melayu dan halte bus TransJakarta juga terlihat lengang, tidak ada penumpukan penumpang di dalam halte maupun di terminal Kampung Melayu.

Salah satu penumpang angkutan umum, Dina (28) mengaku senang pada hari pertama WFH ASN Pemprov DKI Jakarta. Karena lalu lintas menjadi lancar.

"Tidak macet sih, lancar sekali sekarang pas pulang kantor. Kalau pulang kantor dari Kebayoran ke Klender sudah tidak macet seperti biasanya," kata Dina.

Dia mengatakan jika biasanya dirinya pulang kantor harus menempuh 75 menit, saat ini hanya menghabiskan waktu sekira satu jam saja.

Dirinya pun menyambut positif dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk memberlakukan WFH bagi ASN DKI.

Baca Juga: Rencana Penerapan Wajib Masker Kembali karena Polusi

"Saya setuju banget sih dengan WFH ini. Situasi jalan jadi lebih lancar dari biasanya," ujarnya.

Sementara itu, karyawan swasta lainnya, Paulus (25) mengaku arus lalu lintas di beberapa ruas jalan masih terjadi kemacetan.

"Saya pulang biasanya satu jam dari Thamrin ke Kampung Melayu, ini sekarang malah lebih setengah jam," ujar Paulus.

Kendati demikian, dia mendukung kebijakan WFH guna menjaga kualitas udara dan mengurai kemacetan agar lebih optimal ke depannya.

"Tapi memang situasi lalin di Thamrin itu terbiasa begitu. Sama saja sih. Tadi naik bus juga lumayan padat dari biasanya," ucapnya.

Load More