SuaraJakarta.id - Buruknya kualitas udara di Jakarta menjadi sorotan belakangan ini. Berbagai kebijakan dilakukan untuk menekan polusi udara.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan ada tiga opsi metode yang bisa ditempuh untuk menekan polusi udara di Jakarta.
Pertama, teknologi modifikasi cuaca (TMC) Konvensional. TMC Konvensional bisa dilakukan tidak hanya di atas wilayah DKI Jakarta saja, tapi di atas wilayah lain.
Dalam hal ini termasuk di sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti di atas Bekasi, Kepulauan Seribu atau Tangerang jika memungkinkan untuk melindungi Jakarta dari polusi udara.
Baca Juga: Pemprov DKI: Fenomena El Nino Persulit Upaya Penanganan Polusi Udara Jakarta
Kedua, yakni dry ice yang sebelumnya pernah dilakukan di Thailand. Namun metode ini jarang dilakukan.
"Tapi itu tidak mungkin dilakukan di Jakarta. Metode ini pernah dilakukan di Thailand tapi jarang dilakukan. Itu seperti menyebarkan batu-batu es," kata Isnawa.
Ketiga, yakni melakukan spraying (penyemprotan) seperti yang pernah diterapkan di Beijing, China.
Metode ini dilakukan dengan pesawat kecil, drone atau dari atas gedung-gedung tinggi di Jakarta.
"Tapi ini belum. Mungkin nanti mau kita usulkan, mungkin bangunan-bangunan tinggi boleh juga tuh ada teknologi spraying ya supaya polutan-polutan itu bisa diredam," ujar Isnawa.
Baca Juga: Pro Kontra Kebijakan ASN DKI WFH Demi Tekan Polusi: Pegawai Swasta Sedih Tetap WFO
Tiga metode tersebut merupakan hasil rapat gabungan yang telah dilakukan bersama BNPB terkait cara meredam polusi udara di Jakarta.
Berdasarkan hasil rapat itu, musim kemarau cukup berpengaruh pada meningkatnya polutan di Jakarta.
Sehingga disepakati modifikasi cuaca untuk memancing hujan.
"Hasil rapat itu memang kendalanya kita lagi musim kemarau, jadi namanya gumpalan awan hujan itu sulit. Tapi di 21 (Agustus) ini menurut BMKG ada potensi sedang, kemungkinan bisa dilakukan TMC," kata Isnawa.
Sebelumnya, BNPB mengupayakan teknologi modifikasi cuaca selama tiga hari untuk membilas polusi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, TMC dilakukan di tanggal 19-21 Agustus.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Udara Bersih Kini Langka dan Tak Lagi Gratis di Tengah Asap Polusi
-
Menakar Insentif Untuk Mobil Listrik Pabrikan Dalam Negeri, Seberapa Efektif Kurangi Polusi Udara?
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Parah! Hari Kedua Masuk Kerja usai Lebaran, Polusi Udara Jakarta Masuk Kategori Terburuk di Dunia
-
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
5 Tips Maksimalkan Keuntungan Pakai QRIS PayLater: Belanja Aman, Bayar Nanti!
-
Klaim 4 Saldo DANA Gratis Hari Ini, Manfaatkan untuk Liburan Bareng Pasangan
-
Rezeki Datang Tanpa Diduga! Klaim Saldo DANA Kaget, Berpeluang Raih Hadiah hingga Rp649 Ribu
-
DANA Kaget Beneran Untung? Kupas Tuntas Cara Dapat Saldo Gratis & Tips Aman Anti Tipu
-
Klaim 10 Link DANA Kaget Hari Ini, Bisa Buat Modal Nongkrong di Cafe