SuaraJakarta.id - Cuaca Jakarta yang ekstrem dalam beberapa bulan terakhir membuat sejumlah warga harus ekstra menjaga kesehatan. Apalagi panas yang menyengat kerap terjadi di ibu kota.
Kondisi tersebut diakui pengemudi ojek online Abdul Latif. Pria berusia 43 tahun itu mengaku tidak tahan dengan cuaca panas yang dirasakannya dalam beberapa waktu belakangan.
Warga Cengkareng ini mengaku merasa wajahnya seperti terbakar, karena saking panasnya cuaca di Jakarta.
"Wajah saya itu udah kayak kebakar, saking panasnya," kata Latif, kepada Suara.com, di Cengkareng Jakarta Barat, Senin (9/10/2023).
Latif mengatakan cuaca panas yang terjadi di Jakarta saat ini tidak wajar. Sebab ia merasakan tak hanya panas matahari yang dirasakannya, tetapi pantulan panas dari aspal.
"Panas nggak cuma dari mataharinya, kadang dari aspal juga mantul hawa panas. Apalagi kalau pas lampu merah dan nunggu di perlintasan kereta, itu mah udah ampun aja saya," tambahnya.
Akibat panas yang dinilainya terlalu ektrim, ia juga sempat sakit gegara mengonsumsi air es lantaran cuaca yang terik.
"Kemarin sempat minum es, tapi besokannya sakit tenggorokan. Makanya sekarang saya minum air putih biasa aja," katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengemukakan panas yang terasa di Jakarta merupakan dampak El Nino.
Baca Juga: Dampak El Nino Bakal Dirasakan Hingga Maret 2024, Pemerintah Ingatkan Waspada Suhu Panas
Fenomena El Nino sendiri mengacu pada pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah, diprediksi masih akan terus berlanjut di Indonesia hingga awal 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dampak El Nino masih akan terjadi hingga Maret.
"Februari 2024. Tahun depan kalau dari perhitungan prediksi, Maret itu mulai melemah tapi belum berakhir," kata Dwikoritas usai rapat koordinasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
"Tapi, Alhamdulillah-nya November itu diprediksi angin yang dari Australia itu sudah digantikan dengan angin dari arah asia yang membawa uap air. Dan itu yang menyebabkan turun hujan," sambungnya.
Senada dengan Dwikorita, Menkopolhukam Mahfud MD meminta agar dampak El Nino harus diantisipasi sampai Februari dan Maret 2024.
"Perkiraan moderatnya memang sampai Januari," kata Mahfud.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi
-
1.000 Turis Terjebak di Everest! Badai Salju Mengerikan Landa Lereng Timur
-
Bangkit atau Tenggelam? Persija Jakarta Usung Misi Krusial di 2 Laga Tandang