Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 30 Oktober 2023 | 21:32 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. [Suara.com/Dea]

SuaraJakarta.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyinggung janji mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang gagal menjual saham perusahaan produsen bir di Ibu Kota, PT Delta.

Syaikhu menyebut halangan utama Anies mewujudkan janji kampanyenya itu karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menanggapi pernyataan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi meminta agar Syaikhu membaca sejarah PT Delta di Jakarta.

"(Syaikhu) suruh baca sejarahnya PT Delta deh. Itu aja jawaban gue," ujar Prasetyo kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: PKS Bingung, Survei Anies-Muhaimin Jelek Semua: Tapi Di Jalanan Banyak Massanya

Ia mengatakan, pihaknya tak rela Pemprov DKI melepas saham 26,25 persen di PT Delta karena sejumlah pertimbangan.

Pertama, dengan keterlibatan pemprov, maka pemerintah bisa ikut mengendalikan peredaran minuman keras di tengah masyarakat.

"Untuk mengukur sampai sebatas mana pemerintah bisa mengontrol sampai sebatas mana masyarakat beli dan minum bir. Takutnya disalahgunakan oleh anak anak kecil," katanya.

Ia menilai peredaran minuman keras ini bukan persoalan halal atau haram. Perlu ada kontrol ketat lewat aturan, terlebih lagi Jakarta juga memiliki keunggalan di bidang pariwisata.

"Karena itu kan sebagai ibu kota negara, kita ada pariwisata. Tamu negara, kok gubernur mau menghilangkan yang dia tidak tahu sejarah PT delta. Bukan masalah ini haram atau tidak haram," tuturnya.

Baca Juga: Kapan Komposisi Tim Pemenangan AMIN Diumumkan? Begini Jawaban PKS

Selain itu, PT Delta merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar untuk Jakarta.

Bahkan, pemprov tak pernah menyetorkan Penerimaan Modal Daerah (PMD) untuk produsen bir angker, bintang, dan sejenisnya itu.

"Iya waktu kita Covid dapat dana dari situ. Untuk membantu PAD kita ini kan (paling besar) bank DKI, kedua PT Delta itu," katanya.

Load More