SuaraJakarta.id - Ada-ada saja ulah penumpang pesawat Lion Air. Niat hati ingin memprotes keterlambatan penerbangan, seorang penumpang pria justru melakukan tindakan fatal yang tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga ratusan penumpang lain.
Ia nekat berteriak membawa bom di dalam kabin pesawat Lion Air yang siap lepas landas. Akibat ancaman bom itu, bukannya mempercepat keberangkatan, aksinya malah memicu kepanikan, membuat pesawat harus kembali ke parkiran, dan kini ia harus berhadapan dengan ancaman pidana serius.
Insiden yang videonya sempat viral di media sosial ini terjadi pada penerbangan Lion Air dengan nomor JT-308 rute Jakarta menuju Kualanamu, Deli Serdang, pada Sabtu (2/8) malam.
Pelaku, seorang penumpang pria berinisial H, kini telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Polisi Ronald Sipayung, membenarkan bahwa H sedang dalam proses hukum oleh tim gabungan.
"Penyidik Polres Bandara dan PPNS Otban masih sedang proses pemeriksaan kepada yang bersangkutan," katanya saat dikonfirmasi di Tangerang, Minggu.
Ronald menegaskan bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara serius sejak insiden terjadi. "Dari semalam sudah bersama-sama ditangani oleh tim gabungan penyidik PNS Otban dan penyidik Polres Bandara," ujarnya.
Pihak berwenang memastikan bahwa tindakan sembrono seperti ini tidak bisa ditoleransi dan akan ada sanksi hukum yang menanti pelaku untuk memberikan efek jera.
"Untuk sanksi pidana tentu ada. Namun, dalam hal ini nanti setelah proses pemeriksaan akan disampaikan lebih jelasnya," kata dia.
Kronologi dari Protes Delay
Baca Juga: Polisi Pastikan Motif Pelajar Sebar Teror Bom Bawa Nama Nurdin M Top Murni Prank
Menurut klarifikasi dari Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, insiden ini terjadi pada saat krusial ketika pesawat sudah siap untuk terbang.
Pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH yang mengangkut 184 penumpang itu sudah dalam posisi mundur dari garbarata.
"Seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung)," ujar Danang.
Di saat itulah, penumpang H tiba-tiba menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin. Sesuai standar operasional prosedur keselamatan penerbangan, setiap ancaman, sekecil dan sekonyol apapun, harus ditanggapi dengan serius.
Karena pernyataan berbahaya itu disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan siap lepas landas, kapten pilot mengambil keputusan tegas.
"Sebagai langkah penanganan keamanan, pihaknya langsung melakukan pengembalian pesawat ke area apron (RTA)," ucapnya.
Berita Terkait
-
Polisi Pastikan Motif Pelajar Sebar Teror Bom Bawa Nama Nurdin M Top Murni Prank
-
Pastikan Dentuman di Jakarta Pusat Bukan Bom, Polisi: Paspamres Lagi Latihan
-
Perketat Keamanan Ibadah Natal di Gereja Jakarta, Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Penjinak Bom
-
Dicurigai Bom, Tas Mencurigakan Diletakkan OTK di Teras Rumah Warga Cipinang Muara Ternyata Berisi Pakaian
-
Bukan Lone Wolf, Agus Sujatno Bomber Polsek Astanaanyar Diduga Tak Bekerja Sendirian
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif
-
Drama Ridwan Kamil Dan Lisa Mariana Berlanjut: Mediasi Digelar Setelah Hasil Tes DNA Diumumkan
-
Hilang Misterius Usai Demo Rusuh: Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalimantan