SuaraJakarta.id - Pembunuh sadis janda Hayati di Pondok Aren, Tangerang Selatan belum ditangkap. Diduga kuat, Hayati dibunuh pacarnya, MN.
Hayati ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacokan, dan mayatnya yang ditetuk serta dimasukkan ke karung hutam. Belum lagi jenazahnya itu digulung pakai karpet dan dilakban.
Peristiwa itu terjadi di kontrakan MN di Kampung Kebantenan RT 03 RW 08 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Polisi tak banyak bicara saat ini. Dia hanya bilang lagi memburu MN.
Baca Juga:Tewas Dibunuh Pacar, Janda Hayati Sudah 2 Kali Kawin, Tewas Lagi Hamil
Kapolres Kota Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan mengatakan, kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
"Tidak banyak keterangan yang kita dapat sampaikan, karena semua dalam proses penyelidikan kita, tidak banyak yang dapat saya sampaikan karena masih dalam penyelidikan," kata Iman di Mapolres Tangerang, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, sampai saat ini, pihaknya masih dalam proses pengejaran terduga pelaku MN.
Tetapi, Iman enggan menerangkan soal arah pengejaran tersebut.
"Saat ini masih dalam pengejaran, jangan sampai pelaku mengetahui arah penyelidikan kita seperti apa," tuturnya.
Baca Juga:Tewas Dibungkus Karung, Ternyata Janda Hayati Lagi Hamil 2 Bulan
Hal senada pun, disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono. Ia menyampaikan, pihaknya masih melakukan pengejaran.
"Identitas terduga pelaku sudah kita kantongi. Tetapi belum bisa kita buka untuk kepentingan penyidikan dan penyelidikan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, warga di Kampung Kebantenan RT 03 RW 08 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan digegerkan penemuan mayat wanita bernama Hayati di dalam kontrakan yang disewa oleh MN.
MN kini berstatus sebagai terduga pelaku pembunuhan.
Mayat tersebut, terbungkus kain dan karung dengan kondisi telanjang tanpa busana. Mayat tersebut sudah membusuk, diketahui sudah tiga hari dan dicurigai oleh warga.
Terpisah, Wakil Wakil Koordinator keamanan Japos Graha Lestari Pondok Aren Endang Wahyudi yang merupakan atasan MN mengaku, tidak menyangka anak buahnya tersebit terlibat dalam kasus pembunuhan.
Endang mengaku, paska geger mayat tersebut, dirinya sibuk menerima kunjungan pihak kepolisian dari Polres Tangsel dan Polda Metro Jaya.
Dalam kunjungan tersebut, dirinya diminta menunjukkan foto KTP MN.
"Ada beberapa tim yang datang dan memintai keterangan kepada saya. Mereka juga meminta data identitas MN dan katanya bakal melakukan pengejaran ke Kuningan Cirebon sesuai alamat asli MN," katanya ditemui di kediamannya, Kamis (26/8/2020).
Kontributor : Wivy Hikmatullah