76 Warga Sipil Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Dapat Ganti Rugi

Dudung mengatakan, puluhan korban tersebut menderita berbagai macam kerugian, misalnya kerusakan kendaraan, lapak dagangan hingga luka-luka

Bangun Santoso | Bagaskara Isdiansyah
Rabu, 02 September 2020 | 10:13 WIB
76 Warga Sipil Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Dapat Ganti Rugi
Warga sipil korban penyerangan Mapolsek Ciracas dapat ganti rugi. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJakarta.id - Kodam Jaya menyebut total ada 76 korban serangkaian penyerangan dan perusakan yang dilakukan sejumlah oknum anggota TNI di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur. Para korban itu mengadu ke Koramil 05 Kramat Jati, Jakarta Timur dan dapat ganti rugi.

"76 korban terakhir warga sipil," kata Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Koramil 05 Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).

Dudung mengatakan, puluhan korban tersebut menderita berbagai macam kerugian, misalnya seperti kerusakan kendaraan, lapak dagangan hingga mengalami luka-luka. Jumlah korban itu berdasarkan hasil rekapitulasi sejak Senin (31/8/2020) sampai Rabu (2/9/2020).

"Mereka ada yang langsung dibawa berobat oleh anggota, ada yang juga langsung sendiri berobat. Nanti kita ganti habis berobat berapa dan akan kita beri santunan dari kerugian itu juga," kata Dudung.

Baca Juga:Polda Selidiki Kemungkinan Sipil Terlibat Dalam Penyerangan Polsek Ciracas

"Kemudian motor kalau rusak di atas 60 persen, itu kita ganti total seperti semula, begitu juga dengan kaca, gerobak, dibuatkan gerobak baru, kasihan masyarakat yabg tidak bersalah," sambungnya.

Dudung mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan total berapa anggaran yang sudah dikeluarkan TNI untuk ganti kerugian puluhan korban tersebut. Pasalnya, pengaduan masih bisa bertambah, posko pengaduan juga akan dibuka sampai dengan 3 hari ke depan.

"Tiga hari ke depan boleh, ya silahkan bagi masyarakat yang terkena dampak dari kerusuhan itu kami tunggu di pos Koramil Kramat Jati sampai tiga hari ke depan ya silakan datang," ujarnya.

Lebih lanjut, Dudung mengatakan, langkah penggantian kerugian ini agar bisa memulihkan perekonomian rakyat di tengah pandemi Covid-19.

12 Prajurit Ditahan

Baca Juga:Penyerangan Polsek Ciracas, Prada Ilham Belum Bisa Diperiksa Alasan Sakit

Sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.

Andika mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.

"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," ujar Andika.

Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.

Berawal dari Hoaks

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah menceritakan ihwal kronologis ratusan orang diduga oknum anggota TNI melakukan penyerangan kepada warga sipil dan Kantor Mapolsek Ciracas. Penyerangan tersebut berawal dari kebohongan yang disampaikan oleh anggota Ditkumad TNI Prada M Ilham.

Dudung mengungkapan, mulanya Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal. Namun entah bagaimana mulanya, insiden itu malah disebut sebagai pengeroyokkan.

Kemudian Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0505 Jakarta Timur, intel serta perwakilan dari polres hadir di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengklarifikasi kejadian yang sesungguhnya.

Klarifikasi tersebut pun diperkuat dengan kesaksian sembilan orang yang berada di TKP. Semua saksi menyebut, jika Ilham benar mengalami kecelakaan tunggal.

Kemudian olah TKP pun kembali dilanjutkan. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba ada orang tidak dikenal mendatangi dan langsung menyampaikan kalau mereka tidak terima kawannya, Ilham dikeroyok.

Dandim, disebutkan Dudung sudah menjelaskan jika Ilham bukan dikeroyok, tetapi mengalami kecelakaan tunggal.

"Padahal kejadian tersebut sudah kita amankan melalui Dandim diberikan pengarahan bahwa kejadian tersebut yang sebenarnya adalah kecelakaan tunggal," kata Dudung dalam sesi wawancara bersama stasiun televisi, Sabtu (29/8/2020).

"Namun mereka tidak mengindahkan dan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut," tambahnya.

Kelompok tersebut pun langsung ngacir ke arah Polsek Pasar Rebo untuk melakukan perusakan dan dilanjut ke Mapolsek Ciracas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini