
Mengabdi untuk Warga
Di desa, hidupnya terbilang mapan. Pada akhirnya ia ingin mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
Darah pemimpin masih mengalir di tubuhnya. Hoho Alkaf memutuskan maju dalam pertarungan Pilkades.
Meski tubuhnya bertato, Hoho Alkaf pede mampu memimpin dan memajukan desanya.
Baca Juga:Cerita Sudiyanto, Pria Lereng Gunung Slamet Penemu Pompa HySu
Kendati ada saja pihak yang mengungkit masa mudanya yang nakal, namun Hoho Alkaf tak mau memusingkannya.
Dia menyadari, dalam kehidupan, pasti ada yang suka dan membencinya.
Namun secara umum, Hoho Alkaf mengaku masyarakat tidak mempermasalahkan tato di tubuhnya.
"Warga sudah tahu kalau saya bertato," ungkapnya.
Tepis Stigma
Baca Juga:Jalan Hitam Kades Bertato Hoho Alkaf: Suka Mabuk-mabukan dan Tawuran
Hoho Alkaf mampu menepis stigma terhadap orang bertato yang diidentikkan sebagai orang nakal.