SuaraJakarta.id - Junarya, warga Jayanti, Kabupaten Tangerang, hanya bisa termangu melihat bagian dapur rumahnya kini tinggal puing-puing. Tatapan matanya kosong seolah masih tidak percaya dengan musibah yang menimpanya.
Junarya merupakan satu diantara sejumlah warga Jayanti yang rumahnya hancur lantaran ketiban pohon. Bagian dapur rumahnya tampak sudah ambruk akibat tertiban pohon.
"Iya begini sekarang kondisinya hancur rumah saya. Sampai sekarang saya masih tidak menyangka saja," ujarnya saat ditemui SuaraJakarta.id di lokasi, Jumat (11/9/2020).
Junarya tinggal di Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Ia menceritakan detik-detiknya rumahnya ambruk tertimpa pohon.
Baca Juga:Pasien Corona yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Diduga Sulit Adaptasi
Mulanya, Kampung Garahieum dilanda hujan sejak jam 1 siang kemarin, Kamis (10/9/2020). Hujan dengan intensitas tinggi tersebut disertai dengan angin kencang.
Saat itu, Junarya sedang berada di ruang tamu. Dia sedang beristirahat sehabis membersihkan rumah.
"Saya habis menyapu dan cuci piring ke ruang tamu istirahat. Hujannya juga lebat, jadinya enak untuk istirahat," tuturnya.
Mendekati waktu Ashar sekitar pukul 15.20, ibu tiga anak ini mendengar suara kencang seperti petasan yang cukup lama.
"Suaranya kayak petasan agak lama. Setelah itu suami saya yang sedang berada di dapur langsung teriak kencang," tuturnya.
Baca Juga:Cara Mengatasi Laptop Lemot, Praktis Bisa Dilakukan Sendiri
"Mendengar teriakan saya kaget. Karena dia teriaknya tsunami-tsunami sambil berlari nyamperin saya ke ruang tamu dan saya lihat dia megang kepala yang terluka," ungkapnya.