SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menutup Pasar Kalimati di Karet Tengsin selama tiga hari. Penutupan setelah adanya temuan 13 pedagang terpapar Covid-19.
"Minggu lalu ada rapid test pedagang dan warga. Nah ada 29 orang yang reaktif, kemudian setelah swab hasilnya 25 yang positif, 13 diantaranya pedagang," kata Lurah Karet Tengsin Hari Ananda saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2020).
Warga yang positif tersebut, termasuk 13 pedagang Pasar Kalimati Karet Tengsin, langsung dibawa untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
Penutupan Pasar Kalimati Karet Tengsin sesuai dengan Pergub DKI 88/2020 yang di dalamnya mengatur apabila ditemukan kasus positif di sebuah gedung atau fasilitas umum seperti pasar, maka perlu dilakukan penutupan selama tiga hari untuk proses sterilisasi.
Baca Juga:Pasar Kalimati Lockdown, 25 Warga Karet Tengsin Diisolasi di RS Wisma Atlet
"Pasar langsung ditutup tiga hari ke depan dan langsung dilakukan penyemprotan cairan disinfektan," jelas Hari.
Sementara itu, untuk temuan 12 orang warga yang juga terpapar Covid-19, Hari melakukan penanganan yang serupa dengan mendisinfeksi area permukiman dari warganya yang terkonfirmasi positif.
Ke-12 warga tersebut diketahui berasal dari RW 007 Karet Tengsin yang dalam situs corona.jakarta.go.id termasuk ke dalam RW rawan COVID-19.
"Kita ini belum bebas dari Covid-19. Saya juga gencar mengimbau warga agar mereka tidak abai menjalankan 3M," ujar Hari.
Hingga Kamis (17/9) diketahui ada sebanyak 25 RW yang termasuk zona rawan Covid-19 di Ibu Kota Jakarta, lebih dari 10 RW berada di Jakarta Pusat.
Baca Juga:PKL Malioboro Diliburkan Usai Seorang Pedagang Meninggal Positif Corona