Satrio Coret Musala "Saya Kafir" di Tangerang Masih Remaja, Merasa Benar

Motif Satrio melakukan hal itu karena merasa benar atas semua perbuatannya itu.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 September 2020 | 07:59 WIB
Satrio Coret Musala "Saya Kafir" di Tangerang Masih Remaja, Merasa Benar
Musala dirusak di Tangerang (Ist)

SuaraJakarta.id - Sang pencoret musala "saya kafir" dan "anti Islam", Satrio belakangan terungkap. Satrio adalah remeja berusia 18 tahun.

Bahkan rumah Satrio hanya 50 meter dari musala yang dia coret dengan tulisan "Saya Kafir" dan "Anti Islam".

Musala itu adalah Musala Darussalam di Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Satrio mencoretnya, Selasa (29/9/2020) sore kemarin.

Baca Juga:Rusak Musala: Kafir Tak Berani Lakukan Ini Kecuali Sinting, Nekat Mau Mati

"Jadi rumahnya itu hanya berjarak 50 meter dari musala. Dan dari hasil interogasi pelaku mengakui telah melakukannya," ungkap Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan persnya, Selasa malam.

Musala dirusak di Tangerang (Ist)
Musala dirusak di Tangerang (Ist)

Satrio dicokok oleh Satuan Reserse Polsek Pasar Kemis di kediamannya, kawasan Pasar Kemis, sekira pukul 19.30 WIB.

"Hanya beberapa jam saja kami berhasil amankan 1 orang pelaku dengan inisial S di rumahnya. Dari hasil interogasi pelaku mengakui perbuatannya itu," ujar Ade.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikry Ardiansyah menjelaskan motif Satrio melakukan hal itu karena merasa benar atas semua perbuatannya itu.

"Motifnya karena merasa tindakannya itu sudah benar sesuai yang dia pelajari. Itu menurut pengakuannya kepada kami," ujar Fikry kepada Suara.com, melalui sambungan telepon, Rabu (30/9/2020) dini hari.

Baca Juga:Dugaan Afiliasi Satrio Corat-coret Musala Dengan ISIS, Begini Kata Polisi

Fikry menuturkan, Satrio mengakui mempelajari tindakannya itu dari platfrom media sosial (medsos), Youtube dan sebuah aplikasi di smartphone.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak