SuaraJakarta.id - Eko Astuti, ibu kandung dari Satrio akhirnya buka suara. Satrio adalah tersangka pencoret musala "saya kafir" di Tangerang.
Setelah berhari-hari tak ingin ditemui wartawan, SuaraJakatra.id bisa menemui Astuti di rumahnya, 40 meter dari Musala Darussalam yang dirusak anaknya, Selasa (29/9/2020) lalu.
SuaraJakarta.id menemui Astuti, Kamis (1/10/2020) kemarin.
Astuti menceritakan 5 hari sebelum peristiwa itu anaknya tidak bisa tidur pulas.
Baca Juga:Kabur Lewat Gorong-gorong, Napi Cai Ji Fan Gali Lubang Setiap Malam
![Satrio, perusak musala di Tangerang (Suara.com/Tion)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/30/18059-satrio-perusak-musala-di-tangerang-suaracomtion.jpg)
Hanya 2 sampai 3 jam Satrio terlihat tidur.
Bahkan di kamar, Satrio terus-terusan tonjok tembok.
"Lima hari dia tidak bisa tidur. Di kamar saja nonjokin tembok. Kemudian meminta uang. Paling tidur hanya dua sampai 3 jam," ucapnya ditemui di kediamannya, Kamis (1/10/2020).
Di malam Selasa itu, dia menemani Satrio hingga larut malam. Dia baru pindah ke kamarnya menjelang dini hari.
![Musala Darusalam dicoret kafir. (instagram @aboutsinjay & @singgih.setiono)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/30/50270-musala-darusalam-dicoret-kafir-instagram-ataboutsinjay-atsinggihsetiono.jpg)
"Saat baru pindah ke kamarnya sekitar pukul 12.00 WIB, saya tidak tahu tidur atau enggak. Tapi, jam setengah dua dini hari minta dibikinin mie rebus," ungkapnya.
Baca Juga:Edan! Sebelum Aksi Vandalisme, Satrio Cekik Ibu, Alasannya Darahnya Halal
"Saya langsung bikinkan mie. Habis makan dia ke kamar lagi. Kamarnya kan di lantai dua. Dia menyannyi-nyanyi sambil dengarkan musik," sambungnya.
Namun, Astuti kaget saat pukul 04.00 WIB, Satrio kembali memukuli dinding kamarnya.
Pukulannya itu terdengar hingga ke kamar ibunya.
![Musala dirusak di Tangerang (Ist)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/29/45619-musala-dirusak-di-tangerang-ist.jpg)
"Kedengaran sampai ke kamar saya bak buk bak buk. Sambil nonjok tembok itu dia teriak stres nih dikurung terus, tidak boleh ke mana-mana," sebutnya yang menirukan suara Satrio.
Astuti mengakui, tidak memperbolehkan anaknya itu keluar rumah.
Alasannya, khawatir Satrio berulah dengan menantang orang lain untuk berkelahi.
"Saya tidak memperbolehkan dia keluar karena takut menantang berantem orang lain lagi," imbuhnya.
Karena itu, Astuti menuturkan, Satrio berhasil keluar rumah sekira pukul 13.00 WIB, pada Selasa kemarin atau tepat sebelum aksi vandalisme.
![Musala dirusak di Tangerang (Ist)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/29/48332-musala-dirusak-di-tangerang-ist.jpg)
"Pintu rumah terbuka. Dan saya sedang berada di kamar sehabis sholat. Tiba-tiba mendengar teriakan tetangga Satrio keluar sambil berjerit," katanya.
"Para tetangga menjerit itu tahu karena Satrio psikisnya bermasalah. Lingkungan sini pada tahu semua. Kemudian saya mencoba cari Satrio," sambungnya.
Upaya pencarian Astuti tidak membuahkan hasil. Padahal, anaknya sudah dicari ke tempat minimarket hingga lainnya.
Akhirnya Astuti memutuskan pulang.
"Tidak lama saya pulang, tetangga ngomong tuh Satrio pulang. Dia langsung masuk ke kamar. Selang beberapa menit baru ramai jamaah musala dicoret-coret," paparnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution