SuaraJakarta.id - Eko Astuti, ibu kandung dari Satrio akhirnya buka suara. Satrio adalah tersangka pencoret musala "saya kafir" di Tangerang.
Setelah berhari-hari tak ingin ditemui wartawan, SuaraJakatra.id bisa menemui Astuti di rumahnya, 40 meter dari Musala Darussalam yang dirusak anaknya, Selasa (29/9/2020) lalu.
SuaraJakarta.id menemui Astuti, Kamis (1/10/2020) kemarin.
Astuti menceritakan 5 hari sebelum peristiwa itu anaknya tidak bisa tidur pulas.
Baca Juga:Kabur Lewat Gorong-gorong, Napi Cai Ji Fan Gali Lubang Setiap Malam

Hanya 2 sampai 3 jam Satrio terlihat tidur.
Bahkan di kamar, Satrio terus-terusan tonjok tembok.
"Lima hari dia tidak bisa tidur. Di kamar saja nonjokin tembok. Kemudian meminta uang. Paling tidur hanya dua sampai 3 jam," ucapnya ditemui di kediamannya, Kamis (1/10/2020).
Di malam Selasa itu, dia menemani Satrio hingga larut malam. Dia baru pindah ke kamarnya menjelang dini hari.

"Saat baru pindah ke kamarnya sekitar pukul 12.00 WIB, saya tidak tahu tidur atau enggak. Tapi, jam setengah dua dini hari minta dibikinin mie rebus," ungkapnya.
Baca Juga:Edan! Sebelum Aksi Vandalisme, Satrio Cekik Ibu, Alasannya Darahnya Halal
"Saya langsung bikinkan mie. Habis makan dia ke kamar lagi. Kamarnya kan di lantai dua. Dia menyannyi-nyanyi sambil dengarkan musik," sambungnya.