SuaraJakarta.id - Polisi mengungkap fakta di balik kasus penculikan dan pelecehan seksual yang dilakukan predator anak berinisial PBA alias Praditya Bayu (39) terhadap perempuan berkebutuhan khusus atau difabel berinisial A (15).
Terungkap, selama penculikan dari Jakarta hingga dibawa kabur ke Jombang, Jawa Timur, tersangka Bayu telah menyetubuhi korban sebanyak 14 kali.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan mulanya tersangka Bayu menculik korban pada 8 September di dekat Danau Sunter, Jakarta Utara. Ketika itu, tersangka memberi uang Rp 50 ribu dan mengiming-imingi korban akan diberi pekerjaan sebagai pembantu.
Kemudian, tersangka membawa korban ke kos-kosannya di wilayah Sunter. Selama dua hari di sana, korban disekap di dalam kamar kos-kosan dan disetubuhi sebanyak tiga kali.
Baca Juga:Modus Carikan Pekerjaan, Bayu Culik dan Setubuhi Anak Berkebutuhan Khusus
"Tersangka mengakui sudah menyetubuhi korban sebanyak tiga kali," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Setelah menyekap dan menyetubuhi korban, tersangka Bayu lantas membawa A ke Boyolali, Jawa Tengah.
Tersangka bersama korban sempat tinggal di sekitar Terminal Boyolali dan berjualan bakso. Selama beberapa hari menetap disana, tersangka Bayu lagi-lagi melakukan perilaku bejatnya kepada korban.
"Tersangka bekerja setiap hari penjual bakso, selama dua hari di Boyolali sempat dilakukan pencabulan tiga kali," beber Yusri.
Selanjutnya, tersangka Bayu kembali membawa korban ke Jombang, Jawa Timur. Sampai pada akhirnya, tersangka berhasil ditangkap bersama korban.
Baca Juga:Dari Curhatan Ortu di Medsos, Penculik yang Cabuli Gadis Difabel Tertangkap
Selama 23 hari masa penculikan dari Jakarta hingga tertangkap di Jombang, tersangka mengaku telah menyetubuhi korban sebanyak 14 kali.
"Setelah dua hari di Boyolali, baru dibawa ke Jombang, jadi total 14 kali melakukan pencabulan tersangka kepada korban," pungkas Yusri.
Atas perbuatan bejatnya, tersangka Bayu dijerat dengan Pasal 76 E Jo Pasal 82 dan atau Pasal 76 F Jo Pasal 83 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Dia diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 5 miliar.
Predator
A seorang anak perempuan berkebutuhan khusus sebelumnya dilaporkan menjadi korban penculikan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria berinisial PBA alias Bayu. Pelaku diduga kerap menculik anak-anak kecil berkebutuhan khusus.
Informasi penculikan tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter @kevinwoozup.
"Hallo tolong bantu ya. Mungkin kalau dari kalian ada yang lihat boleh bantu kasih tahu. Jadi diculik dan diperkosa sama bapak-bapak itu. Nah bapak-bapak itu ngeshare foto-fotonya di FB," kicau @kevinwoozup seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/9) lalu.
Dalam kicauannya, @kevinwoozup turut mengunggah foto terduga pelaku saat tengah bersama korban. Dalam foto tersebut terlihat pelaku tengah berbaring di atas kasus bersama korban dengan kondisi keduanya telanjang dada.
Secara terpisah, suara.com menghubungi Ruth Kartika (50) orang tua korban. Ruth membenarkan bawah foto yang beredar di media sosial tersebut merupakan putrinya.
"Iya itu anak aku yang telanjang itu. Saya udah lapor polisi bawa saksi juga," kata Ruth.
Ruth menuturkan bahwa putrinya itu hilang sejak 8 September 2020. Ketika itu, korban awalnya tengah memberikan makan kucing di depan rumah yang berlokasi di Jalan Kebon Kosong, Gang 10 Nomor 34, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Waktu itu dia lagi ngasih makan kucing di depan rumah, terus nggak pulang-pulang sampai sekarang," tuturnya.
Menurut Ruth, sesaat putrinya hilang dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kemayoran. Beberapa hari kemudian dia mendapat kabar bahwa foto putrinya beredar di media sosial tengah bersama seorang pria berumur dengan kondisi telanjang dada.
"Lama-lama ada info A (korban) masuk Facebook, jadi ada yang lihat. Terus ada yang bilang katanya ada anak orang juga autis pernah diculik sama orang itu. Di Facebook itu salah satunya ada foto anak aku," ungkapnya.
Ruth mengaku tidak mengenal sosok pelaku yang berfoto telanjang dada dengan putrinya. Dia hanya mengetahui sesaat kejadian itu bawah pria tersebut diduga kerap menculik anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
"Saya nggak kenal, saya baru tau di Facebook. Kurang ajar itu (pelaku), semua orang autis anak-anak kecil dihantam semua sama dia," tutupnya.