Berkantor di Depok, Ridwan Kamil Ungkap 3 Dinamika yang Mesti Diwaspadai

Ridwan Kamil mengatakan tiga dinamika yang harus diwaspadai itu jangan sampai menghabiskan resouces atau sumber daya.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 06 Oktober 2020 | 21:17 WIB
Berkantor di Depok, Ridwan Kamil Ungkap 3 Dinamika yang Mesti Diwaspadai
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukan lengannya yang telah di suntikan vaksin, di Puskesmas Garuda, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraJakarta.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperjelas alasan berkantor di Kota Depok. Ia melihat ada tiga dinamika yang harus diwaspadai, sehingga tidak menjadi permasalahan besar nantinya.

"Khusus Kota Depok kita ada 3 dinamika yang harus diwaspadai. Pertama, Covid-19 itu sendiri, juga sudah musim hujan. Saya dengar banjir sudah ada di beberapa tempat, dan ketiganya tentu Pilkada Depok," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Depok, Selasa (6/10/2020).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, tiga dinamika yang harus diwaspadai itu jangan sampai menghabiskan resources atau sumber daya.

Maka itu, Ridwan Kamil mengajak warga masyarakat Depok tetap disiplin. Karena kuncinya adalah disiplin kesehatan.

Baca Juga:Minggu ke-2 Ngantor di Depok, RK: Klaster Keluarga Lagi Tinggi-tingginya

"Jangan sampai ketiganya ini menghabiskan resources kita. Jadi tetap semangat, warga Depok tetap semangat kuncinya satu disiplin aja, sambil nunggu vaksin. Karena gak ada lagi perlawanan orang-orang sehat dalam mengatasi Covid-19, kecuali disiplin. Jangan patah semangat, kuatkan beribadah sebagai makluk beragama, karena kunci dari semangat ada spiritualitas," paparnya.

Ridwan Kamil menambahkan, selama berkantor dan berkomunikasi dengan kepala daerah di Bodebek, muncul persoalan yang berbeda-beda soal tes PCR Covid-19.

Dia menyebutkan, untuk kawasan Bogor diminta untuk fokus di klaster pondok pesantren. Kabupaten Bekasi fokus di klaster industri, sedangkan untuk Kota Depok dan Bekasi fokus di klaster keluarga.

"Tes PCR di Kabupaten Bogor masih belum memenuhi, karena jumlah penduduknya besar di atas 5 juta jiwa. Jadi tiap daerah wilayah ramainya berbeda- beda," pungkas Ridwan Kamil.

Kontributor : Supriyadi

Baca Juga:UU Cipta Kerja, Ridwan Kamil: Terima Dulu, Nanti Dievaluasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak