Jalan Diblokade, Ratusan Mahasiswa di Kota Tangerang Kepung Markas Polisi

"Kami minta polisi jangan menghalangi kami unjuk rasa. Jangan ikut campur," ujar mahasiswa.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 07 Oktober 2020 | 18:37 WIB
Jalan Diblokade, Ratusan Mahasiswa di Kota Tangerang Kepung Markas Polisi
Ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang mengepung Mapolres Tangerang Kota. Ini merupakan buntut dari upaya polisi yang memblokade akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

SuaraJakarta.id - Markas Polres Metro Tangerang Kota dikepung ratusan mahasiwa. Hal ini merupakan buntut dari upaya jajaran polisi yang memblokade sejumlah akses menuju pusat Pemerintahan Kota Tangerang untuk mencegah mahasiswa unjuk rasa, Rabu (7/10/2020).

Tujuan para mahasiwa yang berasal dari berbagai kampus di Tangerang ini mengepung markas polisi untuk memperingatkan agar aparat tak menghalang-halangi aksi unjuk rasa mereka.

Rencananya, mereka kembali akan melaksanakan unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) besok.

"Kami minta polisi jangan menghalangi kami unjuk rasa. Jangan ikut campur," ujar mahasiswa.

Baca Juga:Tolak UU Cipta Kerja, Bupati Bandung Barat Orasi di Mobil Komando Buruh

Pantauan Suara.com sekira pukul 17.00 WIB ratusan mahasiswa itu datang dengan menumpang 4 bus, sejumlah angkot dan puluhan motor. Kondisi itu menyebabkan kemacetan.

Ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang mengepung Mapolres Tangerang Kota. Ini merupakan buntut dari upaya polisi yang memblokade akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]
Ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang mengepung Mapolres Tangerang Kota. Ini merupakan buntut dari upaya polisi yang memblokade akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Dalam aksinya mereka terus melantunkan lagu-lagu perjuangan.

Lantunan lagu itu merupakan simbol kekecewaan mahasiswa tehadap jajaran kepolisian yang memblokade sejumlah akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang.

"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi. Pak polisi, pak polisi jangan ikut kompetisi," kata mahasiswa.

Beruntung, aparat yang berjaga tak tersulut emosinya, aksi pun berjalan kondusif.

Baca Juga:Kronologi Mobil Polisi Dirusak dan Nyaris Dibakar Massa di Pejompongan

Aksi yang terlaksana di depan Mapolrestro Tangkot tak berlangsung lama. Sekira 20 menit melancarkan aspirasi mahasiswa pun langsung membubarkan diri.

Blokade Jalan

Sebelumnya, para mahasiswa se-Tangerang itu konvoi hendak menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang namun sejumlah akses disekat oleh aparat.

Tak ayal mereka akhirnya berkumpul di Tugu Adipura, perempatan Jalan Veteran, Kota Tangerang.

Tampak ada empat bus yang mengangkut para mahasiswa, serta puluhan kendaraan bermotor.

Pantauan Suara.com sekira pukul 15.00 WIB dalam aksinya, para mahasiswa membawa sejumlah poster yang bertuliskan tentang penolakan terhadap Omnibuslaw Cipta Kerja.

Mereka juga membakar ban sebagai simbol perlawanan. Tak lupa orasi-orasi perjuangan terus dilantangkan di atas mobil pick up.

"Kita selesaikan sampai tuntas. Kita tidak akan pulang sampai selesai. Kita tidak percaya lagi dengan DPR. Salam solidaritas," ujar orator mahasiswa.

Ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang mengepung Mapolres Tangerang Kota. Ini merupakan buntut dari upaya polisi yang memblokade akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]
Ratusan mahasiswa gabungan di Tangerang mengepung Mapolres Tangerang Kota. Ini merupakan buntut dari upaya polisi yang memblokade akses menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Ketua Umum HMI Cabang Tangerang Raya, Izat Zajuli menyatakan, dalam ini pihaknya melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus.

Dirinya menilai UU Cipta Kerja hanya menguntungkan kaum oligarki.

"Tuntutan batalkan Omnibus Law Cipta Kerja, sebab disahkan UU tersebut hanya menguntungkan kaum oligarki," ujar Izat.

Tak ada kerusuhan dalam aksi ini. Aparat di lokasi pun tak nampak. Namun, aksi berjalan kondusif.

"Kita dapat info kalau DPRD (Kota Tangerang) telah dikepung. Kita akan teruskan esok hari dengan massa yang lebih banyak," tegasnya.

Kontributor : Irfan Maulana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini